Jumat, 20 Januari 2025 – 11:24
Jakarta, Viva Di Singapura, kasus korupsi KTP elektronik atau E-KTP, Paulus Tanns terjerat. Setyo Budiyantto, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), buka suara.
Baca juga:
Suatu saat pengakuan Sutumorang berdebat dengan jaksa soal kasus tersebut
Seungyo menjelaskan, KPK akan melakukan negosiasi dengan banyak pihak terkait setelah tanno Paulus ditangkap. Dia ditangkap setelah menjadi buronan sejak 2019.
“Banyak hal yang akan kita koordinasikan saja. Ya nanti kita tunggu proses selanjutnya. Mudah-mudahan kita tunggu lagi,” kata Seungyo pada 24 Januari 2025.
Baca juga:
Buronan e-KTPT Paulus Tannos ditangkap KPK di Singapura
Itu saja
Saya menyebut Ketua KPK Setyo Budiyanto Hasto Kristdiyanto
Pausus tak menampik di mana keluarga Tanno ditahan. Ia hanya meminta masyarakat menunggu proses selanjutnya.
Baca juga:
Dia diduga terlibat korupsi, seperti di garasi anggota DPR yang rumahnya digeledah KPK
“Iya doakan saya, semoga lancar semua,” ucapnya.
Seungyo pun tak menjelaskan alasan ekstradisi Paulus Tann diajukan hari ini. Penyidik masih bekerja keras untuk mengurus semuanya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya berhasil mencurigai pengungsi dalam kasus korupsi KPT atau E-KPTP, Paulus Tanns. Dia ditangkap di Singapura.
Masih di Singapura, Fitroj Rohcahyantto menyambangi wartawan pada Jumat, 24 Januari.
Fitro menjelaskan, saat ini KPK masih melakukan sejumlah proses di Singapura. Sejumlah syarat harus dipenuhi terlebih dahulu untuk mengekstradisi tanno Paul.
KPK sedang melakukan koordinasi pengisian persyaratan untuk mendapatkan informasi terkait, kata Fitrroj.
Paulus Tann diketahui buron dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2019. Faktanya, ditemukan di Thailand.
Namun, Paulus Thanos berpindah kewarganegaraan di negara lain. Ia pun mengubah identitasnya menjadi Tarian Po Tajin.
Halaman berikutnya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya berhasil mencurigai pengungsi dalam kasus korupsi KPT atau E-KPTP, Paulus Tanns. Dia ditangkap di Singapura.
