Minggu, 26 Januari 2025 – 16:54 WIB
Jakarta – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) saat ini tengah menyelidiki identitas lima pekerja migran Indonesia yang tewas ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia.
Baca juga:
Kementerian P2MI meminta pemerintah Malaysia mengusut tuntas penembakan pekerja migran Indonesia
Wakil Menteri P2MI Cristina Aryani mengatakan kelima pekerja migran Indonesia tersebut tidak membawa identitas atau informasi pribadi.
“Ngomong-ngomong, kami tidak punya dokumen identitas, jadi kami tidak punya informasi (pribadi). Tapi dengan bantuan atase polisi, kami melakukan penggeledahan untuk mengetahui asal usulnya, siapa keluarganya. , namanya, tempat dia bekerja.” , kata Christina dalam jumpa pers, Minggu, 26 Januari 2025. .
Baca juga:
Trump marah dengan seruan Bishop untuk meringankan hak-hak LGBTQ+ dan pekerja imigran ilegal
Satu dari lima pekerja migran yang tertembak meninggal dunia. Sementara itu, akibat penembakan tersebut, satu orang dilaporkan dalam kondisi serius, dan tiga korban lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga:
Ratusan staf terancam PHK, HSBC akan menutup aplikasi pembayaran internasional Zing
Di sisi lain, Christina mengecam penembakan lima pekerja migran Indonesia yang dilakukan otoritas maritim Malaysia, Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMA).
Ia juga meminta pemerintah Malaysia mengusut kasus penembakan yang menewaskan seorang warga negara Indonesia tersebut.
“Kementerian P2MI mendesak pemerintah Malaysia untuk melakukan investigasi atas kejadian tersebut dan juga menindak tegas petugas patroli APMM yang terbukti menggunakan kekerasan berlebihan,” ujarnya.
Mantan pelatih ganda putra Indonesia Herry IP akan memimpin timnas Malaysia
Mantan pelatih ganda putra Indonesia Herri Iman Pierngadi menyatakan akan memimpin tim Malaysia di sektor tersebut.
VIVA.co.id
26 Januari 2025