Minggu, 26 Januari 2025 – 19:19 Wabr
Jakarta, Viva – Bertema media sosial, waria yang marah dikejutkan bus karena diberi RP1000 di sebuah klinik di Jakarta Barat. Aksi tersebut terekam dalam video dan menjadi viral.
Baca juga:
Waktu senggang AGUS UBUNG di lapas Lombok: sambil menari dan makan roti
Dalam video yang ditayangkan, terlihat para waria memasuki salah satu ruangan. Kedatangannya membuat seisi ruangan heboh, waria itu mengoceh tak terima karena hanya diberi uang Rp1.000 untuk melakukannya.
Itu saja
Baca juga:
Polisi telah mengancam staf apotek sejak Buru Waria Seter dikeluarkan pada tahun 2000. 1000
Lantas siapakah sosok waria tersebut? 26 Januari 2025 Wee Wee Wee Wee Wee Wee Wee Wee Wee Wee Wee Wee Vivas adalah seorang pelaku waria, begitulah julukannya.
Pengukur berbagi virus
Baca juga:
Banyak mobil yang terkena virus pecah ban akibat jalan berlubang di Tol CIPali
Viral pelanggaran terhadap yayasan yang sering dilakukan oleh klinik di Jakarta Barat, namun kali ini membuat heboh karena tidak menerima sewa sebesar RP1.000 ribu.
Bahkan dalam video viral yang diunggah di media sosial, salah satu komentar warganet mengungkap waria tersebut diketahui warga Kembangan, Jakarta Barat. Ia diketahui kerap disapa Chika oleh warga sekitar.
Waria bernama Chika asal Wonosobo, Jawa Tengah. Beberapa warganet mengaku sangat mengenal waria dan sering beraksi di Kembangan.
“Ini Chika, awalnya dia laki-laki Wonosobo, kok kalau tidak diberikan uang, laki-laki itu marah besar” Tulis di postingan media sosial tempat warga mendiskusikan kasus tersebut.
Diketahui, Chika sempat bekerja di salon sebelum menjadi pelacur jalanan. Namun, ketika menjadi Buserker, ia sering kali wajib jika tidak dibayar.
“Dulu Chika ini bekerja di salon temanku, orangnya sedikit berbeda” menurut warga lainnya.
Adanya virus waria Auerer, Kapolet Kapolet Kapolet Taufik, mengatakan, petugas apotek melaporkan permasalahan tersebut. Polisi kini sedang melakukan penyelidikan.
Benar mereka mengusut pelaku kejahatan, kata Kompol M. Taufik.
Perlu diketahui, menurut Taufika, waria Buski dikendalikan oleh petugas Kaliteres (Din) yang memimpin Dinas Sosial (Dinsos) Kaliteres “Jakarta”.
“Satpol diamankan oleh PP, Kaliters kemudian diserahkan kepada Dekan. Disepakati pada September 2024,” ujarnya.
Halaman berikutnya
“Ini sebenarnya laki-laki Wonosobo, laki-laki marah banget kalau tidak dikasih uang,” tulis warga yang membahas kasus tersebut.