DPR meminta pemerintah Malaysia transparan dalam mengusut klaim WNI ditembak mati: Stranger Things

Senin, 27 Januari 2025 – 12:08 WIB

Jakarta – Komisioner I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyayangkan Badan Penegakan Maritim Malaysia (MPMM) menembaki lima warga negara Indonesia (WNI), salah satunya dinyatakan tewas. Ia meminta pemerintah Malaysia terbuka untuk menjaga hubungan baik.

Baca juga:

WNI ditembak mati aparat Malaysia, Kementerian Luar Negeri kirimkan nota diplomatik untuk segera diselidiki

“Saya sebagai anggota DPRK Republik Indonesia menyayangkan tindakan aparat APMM Malaysia terkait peristiwa penembakan di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia,” kata TB Hasanuddin secara tertulis. Pernyataan pada Senin, 27 Januari 2025.

TB Hasanuddin, anggota komisi I DPR dari Fraksi PPK

Baca juga:

Dasco menelepon Kementerian Luar Negeri dan KP2MI atas kejadian penembakan PMI di Malaysia

Ia juga menilai penjelasan APMM atas penembakan tersebut aneh. Ada keanehan dalam pernyataan mereka. “Saya kira penjelasan APMM sangat dipertanyakan,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) ini.

Pertama, kata dia, WNI tersebut sudah empat kali mengalami kecelakaan, yang terkesan aneh. Kalau benar mereka pendatang gelap, biasanya mereka kabur malah empat kali tertabrak.

Baca juga:

Seperti Soeharto, Prabowo akan menerima penghargaan tersebut di Malaysia

Dan seberapa besar kapal yang digunakan WNI, beraninya mereka menabrak kapal APMM yang relatif besar itu, ujarnya.

Selain itu, TBHasanuddin diduga membawa senjata tajam (sajam), warga negara Indonesia, yang diduga pihak berwenang Malaysia melakukan penembakan.

“Jika penjelasan tersebut benar, maka pria yang membawa parang tersebut sudah menaiki kapal APMM, sedangkan korban ditemukan di tempat lain dan di pinggir pantai. Kedua pernyataan tersebut perlu diklarifikasi kembali oleh pemerintah Malaysia, agar hubungan keduanya dapat terjalin. negara tetap baik.” katanya.

TB Hasanuddin juga mendorong WNI untuk masuk ke negara lain melalui jalur hukum. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Tak lupa, ia juga memuji respon cepat pemerintah Indonesia atas kejadian tersebut. “Kasus ini telah ditinjau oleh Kementerian Luar Negeri, Direktur Perlindungan WNI dan dipantau oleh Menteri Luar Negeri untuk memberikan bantuan yang diperlukan,” ujarnya.

Kapolres Selangor Datuk Hussain Umar Khan diketahui mengatakan, ada 5 warga negara Indonesia yang mencoba menyerang petugas APMM saat sedang berpatroli, sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan demi alasan keamanan.

Belakangan dijelaskan, karena merasa terancam, petugas APMM menembaki kapal WNI tersebut. Warga negara Indonesia dilaporkan melarikan diri.

Halaman berikutnya

“Jika penjelasan tersebut benar, maka yang membawa parang sudah menaiki kapal APMM, sedangkan korban ditemukan di tempat lain dan di pinggir pantai. Kedua pernyataan ini perlu diklarifikasi kembali oleh pemerintah Malaysia, begitu hubungannya. hubungan kedua negara tetap baik,” katanya.

Halaman berikutnya



Sumber