Senin, 27 Januari 2025 – 23:58 WIB
Jakarta – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) Sugiono pun menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tewasnya warga negara Indonesia (WNI) penembakan di Malaysia beberapa waktu lalu. Sugiono pun menyayangkan penembakan tersebut.
Baca juga:
Prabovo yang berkunjung ke Malaysia menandatangani kerja sama di bidang energi dan pertahanan
Menlu RI menyayangkan hilangnya WNI dalam penembakan yang dilakukan oleh APMM (Badan Penegakan Maritim Malaysia). Menlu RI menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban atas meninggalnya satu WNI. penembakan tersebut, kata Sugiono dalam keterangannya, Senin, 27 Januari 2025.
Sugiono menyarankan penyelidikan atas penembakan tersebut. Selain itu, kata dia, karena penggunaan kekuatan atau kekerasan berlebihan yang dilakukan perwira angkatan laut Malaysia.
Baca juga:
Prabowo serasa pulang ke rumah setiap kali datang ke Malaysia
“Menteri Luar Negeri RI menyerukan dilakukannya penyelidikan menyeluruh atas peristiwa penembakan APMM, termasuk dugaan keberadaannya. kekuatan yang berlebihan“, katanya.
Baca juga:
Konferensi pers bersama Anwar Ibrahim, Prabowo menegaskan dukungan RI-Malaysia terhadap kemerdekaan Palestina
Berdasarkan laman resmi Kementerian Luar Negeri, jenazah WNI yang tewas ditembak di Malaysia bisa segera dipulangkan ke kampung halamannya, Riau.
“KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) bahwa almarhum WNI berinisial B berasal dari Provinsi Riau,” demikian bunyi situs resmi Kementerian Luar Negeri.
Menurut Kementerian Luar Negeri, jenazah akan dipulangkan setelah dilakukan otopsi. KBRI juga akan membantu pemulangan jenazah tersebut.
“Anda bisa dipulangkan setelah proses otopsi selesai. KBRI akan mengurus segala hal untuk pemulangan jenazah dan memfasilitasi pemulangan ke daerah asal,” tulisnya.
Sementara untuk 4 WNI korban luka, KBRI mendapat informasi bahwa mereka telah dirawat di rumah sakit dan saat ini dalam kondisi stabil. KBRI telah mendapat izin konsuler untuk menemui mereka pada Rabu, 29 Januari 2025.
Sebagai informasi, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) buka suara terkait peristiwa penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dilakukan Otoritas Maritim Malaysia yakni Badan Penegakan Maritim Malaysia (APMM). ).
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya pegawai PMI yang ditembak mati Otoritas Maritim Malaysia di Tanjung Rhu, Malaysia. Christina juga mendoakan kesembuhan bagi 4 orang PMI lainnya yang sedang menjalani perawatan.
“Kementerian P2MI mengecam tindakan atau kekerasan berlebihan yang dilakukan Administrasi Maritim Malaysia (APMM) terhadap 5 orang PMI yang mengakibatkan 1 orang korban meninggal dunia dan 4 orang lainnya luka-luka,” kata Christina dalam konferensi pers yang digelar di Kawasan Pankoran. Kantor. Jakarta, Minggu 26 Januari 2025.
Kronologi kejadian dimulai pada hari Jumat, 24 Januari 2025 pukul 03.00, dengan patroli personel APMM yang mendeteksi adanya kapal berisi 5 PMI yang melewati Tanjung Rhu, perairan Malaysia. Situasi saat ini, satu orang PMI meninggal dunia, 1 orang PMI kritis dan 3 orang PMI lainnya mendapat perawatan di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia.
“Kementerian P2MI mengimbau pemerintah Malaysia mengusut kejadian tersebut dan juga menindak tegas petugas patroli APMM yang terbukti menggunakan kekerasan berlebihan,” ujarnya.
Christina mengaku pihaknya terus berupaya memastikan para korban mendapatkan perawatan medis yang diperlukan dan memberikan bantuan kepada keluarga korban, termasuk bantuan hukum dan pemulangan jenazah.
Saat ini kementerian sedang mencari daerah asal korban untuk mendapatkan bantuan, kata Christina.
Halaman berikutnya
“KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) bahwa almarhum WNI berinisial B berasal dari Provinsi Riau,” demikian bunyi situs resmi Kementerian Luar Negeri.