29 Januari Rabu, 2025 – 23:22 WAB
Jakarta, Viva – Dalam 288 bulan 288 -an, Asosiasi Organisasi Organisasi Manajemen Zakat Nasional (Khorezo) Organisasi Organisasi Manajemen Nasional (Khorezo) Organisasi III Zakat Management Organization (Khorezo) Organisasi Manajemen Zakat secara resmi dibuka pada 288 bulan III III Organisasi Manajemen Zakat. Acara ini dibuka oleh Direktur Zakat dan Indesdes dan Kementerian Indonesia Indonesia. , Windono.
Baca juga:
Presiden Prabowo: Sangat besar untuk mengkonsumsi proyek gratis memberi makan, saya punya dana
Dalam gerakan Zakat dengan tema Zakat, sinergi Zakat menyampaikan kabar baik dari Amilar Institutes (LAZ) di Institutes (LAZ).
Saat ini, bratokul, termasuk malas, malas, malas, bmh, lass, wiz dan laz al-irussad, tujuh tujuh edisi.
Baca juga:
Manajemen DPR tidak bergabung dengan penawaran DPD di MBG menggunakan Dana Zakat: Lebih lanjut meningkatkan anggaran negara
Berengsek
Tiga hambatan lainnya adalah perusahaan Islam, asosiasi Muslim.
Baca juga:
Di Dyntir, mendorong terjemahan ke Zakat dan WaQF untuk diplomasi global
“Jika semua organisasi massa akan menerbitkan 70 untuk 70” Porose “anggota di LE,” kata Bukhari.
Semangat kerja sama juga mendukung Abdul Harii, pembicara yang sehat, seorang koordinator untuk pembicara Muhamar Alexander dan Muhammar, Alexander, serta pembicara Muhamar Alexander.
Pada presentasinya, Abdul Haris menekankan pentingnya menggunakan digitalisasi untuk mengoptimalkan kontrol kontrol zakat.
“Zakat bisa menjadi solusi berkelanjutan dalam solusi yang mantap, sedang dan berumur panjang,” katanya.
Ini juga mampu melakukan pemangku kepentingan untuk mengukur zakat dan bekerja keras untuk bekerja ditargetkan, dan untuk membangun dasar ekonomi yang kuat untuk generasi mendatang.
Lain kali, Basz Rif, pemimpin Ahmad Sumnayjah Ahmad Saqari mengatakan bukan hanya sebuah nama.
Menurutnya, inisiatif ini seperti alam semesta, yang merupakan kehendak Allah, misalnya, Muhammad, Persis, Tuhan, menunjukkan bahwa Tuhan dapat bersatu di salib, Khazada.
“Kerjasama adalah kunci. Dalam gerakan Zakat, kita perlu bersatu,” jelasnya.
Ahmad juga diperkuat, manajemen, kualitas personel, jaringan dan infrastruktur, pekerjaan rumah untuk aktivis Zakot.
Sebagai informasi, di akhir acara, Puloz membuka buku “Treats of the Colkus Collection of KhoreHozi”.
Sementara sebuah buku diterbitkan, inspirasi baru diharapkan untuk terus bekerja bersama dalam distribusi kebaikan.
Konferensi Nasional III Khorezo mendukung insiden itu dan memperkuat gerakan Zakat dan kunci untuk membangun generasi rakyat, penting untuk menyatukan wahyu.
Halaman berikutnya
Pada presentasinya, Abdul Haris menekankan pentingnya menggunakan digitalisasi untuk mengoptimalkan kontrol kontrol zakat.