29 Januari, Rabu, 2025 – 12:45 WPIN
Jakarta, Viva – Mantan kementerian RI mengatakan di Malaysia adalah korban Laut Malaysia (APMM).
Baca juga:
Pesawat itu dibakar di Korea Selatan “Busan Airlari,” 7 orang terluka
Menurut pernyataan tertulis dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, 29 Januari, Rabu, Rabu, Weddesday, Wedden, Weddin Copation dan empat orang Indonesia bertemu dengan empat warga sipil Indonesia dalam kopasi Serdin dan rumah sakit Klanian Malaysia pada Selasa, Januari.
Dua dari mereka yang siap dan mantap di negara bagian provinsi Riau, dua lainnya tidak dapat memberikan informasi, karena mereka mengatakan dalam kondisi yang sangat sulit setelah operasi
Baca juga:
Korban meninggal karena 29 orang dari api di Los Angeles
Berengsek
Mesin Judmm, dari warga sipil jurisprudes, yang tidak tahan terhadap warga negara Indonesia.
Baca juga:
BPBD Jakarta adalah 54 Rs dan 23 jalan, ketinggian airnya 30-100 cm
JACA juga termasuk warga negara pertama dari Kementerian Indonia Inda Lumpur, yang merencanakan pemulangan warga negara Indonesia. 29 Januari dilakukan pada hari Rabu.
“Wilayah Ruia di pulau Ruubat diizinkan untuk kembali ke kampung halaman Ruiia Rupat di pulau Ruobe.”
Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Indonesia mengatakan bahwa sampai hak -hak mereka dipenuhi sampai hak -hak mereka telah dipenuhi dan dibayar di rumah sakit untuk merawatnya.
Kementerian Luar Negeri dapat mencakup penembakan fateral ke pemerintah Malaysia, termasuk kemungkinan kekuatan tambahan (Penggunaan kekuatan ekstremRumah.
Dia juga mengatakan bahwa Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur mengidentifikasi peristiwa -peristiwa tersebut dan terus mengumpulkan informasi yang lebih rinci untuk kreativitas dan langkah -langkah hukum kedutaan Indonesia.
Di masa lalu, pada 24 Januari, lima warga negara Indonesia di Indonesia adalah korban 3:00 penembakan sekitar pukul 3:00, waktu setempat Tanjung Ruu, Sechan.
Dalam kejadian ini, seorang pria terbunuh dan empat lainnya terluka. (Ana)
Halaman berikutnya
Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Indonesia mengatakan bahwa sampai hak -hak mereka dipenuhi sampai hak -hak mereka telah dipenuhi dan dibayar di rumah sakit untuk merawatnya.