Rabu 5 Februari – 2025 – 00:20 WIB
Jakarta, Viva – Dalam beberapa tahun terakhir, Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSIS) menyelenggarakan generasi oleh generasi untuk memperkuat tim nasional Indonesia.
Baca juga:
Clender Shin Mengganti Muara Anda, Tim Nasional Indonesia diyakini telah melewati Piala Dunia 2026
Namun, tidak semua pemain berdarah Indonesia dengan mudah membujuk untuk pecah. Beberapa dari mereka percaya bahwa mereka masih dapat memanggil Belanda, karena pemain pembiakan berasal dari tanah pabrik angin.
Generasi pertama yang paling sulit untuk mempertahankan tim nasional Indonesia adalah:
Baca juga:
Hakim Ahmad Al Cancer, yang memimpin kemenangan tim nasional Indonesia untuk mengamuk.
Berengsek
Baca juga:
Kata Erick Tohir, mengkonfirmasi kewarganegaraan Ole Roma setelah sesi pleno DPR
Pascal Stuistech Degee, pemain yang lahir di Belgia pada 11 Agustus 1999. Sekarang dia akan bermain sebagai bek di United Club.
Pascal Stuistan Indonesk memiliki darah di sebelah ayah dari ayah. Sudah radar PSSI sejak 2020.
Namun, ia menolak undangan dari Indonesia. Pekerjaan Pascal di tim nasional akan menyinari negara dengan reputasi sepak bola lebih dari Indonesia jika bermain untuk Belanda.
Ian Matasen adalah pemain sepak bola yang lahir pada 10 Maret 2002 di Belanda. Dia saat ini akan bermain di kota Earon Villa, Aston Villa.
Ian Matescen adalah keturunan orang Indonesia dan nenek, nenek dan nenek, tetapi berasal dari Jawa. Itu adalah 22 tahun yang bergabung dengan PSI.
Fakta bahwa Ian Matsand bergabung dengan Indonesia tidak terakumulasi beberapa kali ke tim Belanda, dan itu belum dipanggil beberapa kali.
Berengsek
Jayden Ooertairde adalah Zwolle, Zwolle, seorang pemain yang lahir pada 26 April 2001. Dia saat ini bermain dengan Fenerbahc.
Surinam-Indonesia-Indonesia-Indonesia-Indonesia-Indonesia-Indonesia-Indonesia-Indonesia-telah membujuk tim nasional Indonesia sejak 2020. Namun, dia menolak karena dia berusaha memasuki Belanda.
“Mereka bertanya (pssi) tetapi saya masih menunda. Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya belum pernah,” kata Oaterwase Espn.
Ini adalah impian utama untuk memperkuat tim Belanda untuk pemain tahunan 23 tahun. Dia menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai impian besar ini.
“Ini mimpiku (melindungi tim Belanda). Aku sedang terburu -buru untuk mencapai ini. Aku akan pindah. Aku akan berada di sana jika waktunya tepat,” katanya.
Halaman berikutnya
Namun, ia menolak undangan dari Indonesia. Pekerjaan Pascal di tim nasional akan menyinari negara dengan reputasi sepak bola lebih dari Indonesia jika bermain untuk Belanda.