Kamis, 2025, 2025 tahun 17:31 WIB
Jakarta, Viva – Menurut Kamis, 6 Februari 2025, di akhir perdagangan pasar, pada akhir perdagangan pasar, menolak total 2,12% atau 148,69 poin. Akibatnya, JCI berada pada tingkat 6.875.
Baca juga:
Sesi IHSG Saya menyerah 137 poin, 3 pekerjaan stok stok bersama
Menurut sekuritas Phintraco, gerakan indeks diamati di bidang indeks 6.830-7.033. Dengan nilai transaksi 13,67 triliun rp.
Hampir semua sektor saham diamati. Jaringan materi utama mengalami penurunan 2,43 persen lainnya.
Baca juga:
Pertumbuhan wallpaper diamati dengan saham Liga Champions Asia yang hebat
Ini diikuti oleh 2,24 persen dan sektor keuangan sektor industri 2,14 persen. Sektor kesehatan adalah satu -satunya hal yang terbang menjadi 1,13 persen.
https://www.youtube.com/watch?v=c_shioehistox
Baca juga:
Green yang dibuka, JCI dapat dengan mata uang Asia-Pasifik dan Wall Street
Dikutip dari ModalPenurunan JCI tampak aneh karena hampir semua bursa saham Asia ditutup. Indeks Nikkei meningkat 294 poin dengan 235 poin dan mencetak 14,25 poin oleh indeks Singapura.
Menurut Phintraco Suritit, IHSG dilestarikan oleh saham dalam penerbit perbankan dalam rilis PDB-IV (PDB) dari PDB 2024. 5,02 persen per tahun (yo.
Selain itu, sebagian besar penerbit bank memberikan instruksi untuk mengurangi distribusi pinjaman pada tahun 2025. Kondisi ini diyakini melanggar kecepatan pergerakan indeks saham bank.
“Kami menilai dua rencana ini untuk prospek penjualan penerbit perbankan dan ekonomi batin mereka,” Finetraco Seatitas 6 2025 Kamis.
Fintraco Securities juga banyak orang Polandia yang memposting pencapaian mahal:
PT Calbe Farm TBK (KLBF)
Saham KLBF mengumpulkan 7,44 persen atau 90 poin untuk penutupan 1.300 level.
Pt Mitra Apraiasa TBK (MAPI)
Pemegang saham UMA saya melonjak 5,04 persen atau 60 poin menjadi 1250.
Pt Sumber Alfariya Trigjaya TBK (AMRT)
Berengsek
Alfamart (gambar)
Foto:
- PT Sumber Alpharia Trija TBK Dokumen
Tren positif juga meningkatkan saham AMRT, serta 200% atau 30 poin menjadi 2,960.
Halaman berikutnya
Selain itu, sebagian besar penerbit bank memberikan instruksi untuk mengurangi distribusi pinjaman pada tahun 2025. Kondisi ini diyakini melanggar kecepatan pergerakan indeks saham bank.