2025 Kamis, 2025 – 23:24 WIB
Jakarta, Viva – Menteri Koordinasi Airlantan, Menteri Koordinasi Airntano, mengatakan perang perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina tidak dapat menghentikan sektor perdagangan Indonesia hingga saat ini.
Baca juga:
Mengatur strategi untuk memerangi ekonomi global, pengusaha Ksimi mendukung pertumbuhan ekonomi 8%
Namun, ia mencatat bahwa pemerintah akan terus memantau pengembangan masalah ekonomi global terbaru, untuk terus memantau masalah ekonomi global terbaru untuk memastikan sektor perdagangan Indonesia.
“Jika kita melihat perubahan, masalah tren ini belum relatif terganggu,” kata Airlun, 20 Februari 2025, Kamis, Kamis.
Baca juga:
Memahami Keamanan Energi Meminta Periaamina untuk Menyelesaikan Proyek Produksi
Dia adalah presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang terkait dengan negara -negara anggota BRCKK, yang tidak berlaku untuk Indonesia.
Berengsek
Menteri Koordinasi Urusan Ekonomi, Airandja Hartertte
Baca juga:
Ekspusi perdagangan Indonesia optimis terhadap nilai transaksi pada perdagangan Indonesia, yaitu $ 2025
Dengan demikian, hingga hari ini, Indonesia masih dikenakan biaya 10-20 persen, karena masih belum memiliki perjanjian perdagangan dengan Amerika Serikat.
“Indonesia sekarang tidak memiliki tarif yang menyebar dengan Eropa atau Amerika. Jadi kami tidak memiliki kesepakatan perdagangan karena kami tidak memiliki kesepakatan perdagangan.
Namun, sektor perdagangan Indonesia mengatakan dia terus melanggar perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Menurutnya, sektor perdagangan Indonesia memiliki kekuatannya sendiri.
Berengsek
Menteri Koordinasi Urusan Ekonomi, Airandja Hartertte
Ini juga dapat dilihat dalam membeli surplus saldo perdagangan, yang berlangsung 57 bulan berturut -turut, yang mencapai $ 3,45 miliar.
“Kami hanya mengikutinya, tetapi dengan tren saat ini, kami masih optimis dalam situasi ini,” katanya.
Halaman berikutnya
Namun, sektor perdagangan Indonesia mengatakan dia terus melanggar perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Menurutnya, sektor perdagangan Indonesia memiliki kekuatannya sendiri.