Kamis, 3 Oktober 2024 – 17:29 WIB
Jakarta, VIVA – Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mencapai keberhasilan besar dalam menurunkan tingkat buta huruf.
Baca juga:
Pancel Serahkan 10 Nama Pimpinan KPK ke Presiden Jokowi, Tak Ada Imbalan Nainggolan-Johan Budi
Pada tahun 2015, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, angka buta huruf di Indonesia tercatat sebesar 4,27%. Indikator ini mengalami penurunan setiap tahunnya dan mencapai 4,19% pada tahun 2016, 4,08% pada tahun 2017, dan 3,93% pada tahun 2018. Proses ini berlanjut hingga tahun 2019, dimana angka buta huruf mencapai 3,70%.
Dalam beberapa tahun terakhir, penurunan ini semakin nyata. Pada tahun 2020, angka buta huruf mencapai 3,62%, disusul 3,63% pada tahun 2021. Pada tahun 2022, angka buta huruf menurun menjadi 3,34% dan pada tahun 2023 menjadi 3,18%. Proyeksi tahun 2024 menunjukkan angka buta huruf akan kurang dari 1%.
Baca juga:
BPS catat deflasi 0,12 persen pada September 2024 Sumbangan Mamin dan Tamoku
Data ini mencakup penduduk berusia 10 tahun ke atas yang menunjukkan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses terhadap pendidikan dan literasi di seluruh Indonesia. Dengan adanya langkah-langkah yang lebih lanjut diharapkan Indonesia akan menjadi masyarakat yang terpelajar.
Baca juga:
INFOGRAFIS: PBB mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi Covid-19
Lihat infografis berikut untuk informasi selengkapnya:
INFOGRAFIS: Warisan Jokowi Menuju Indonesia Merdeka
Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengalami perubahan besar di sektor industri, terutama akibat menipisnya sumber daya alam.
VIVA.co.id
1 Oktober 2024