Untuk mengatasi surplus ayam, peternak mandiri diminta membentuk asosiasi dan pemerintah membantu promosi

Jakarta, VIVA – Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) Trioso Purnavarman mendorong peternak unggas mandiri untuk menjadi mitra atau membentuk asosiasi. Hal ini untuk mewujudkan stabilitas harga dan rantai pasok unggas yang adil dan berkelanjutan.

Baca juga:

Daftar Harga Sembako 27 September 2024: Kenaikan Nasi hingga Telur Ayam

Kelebihan atau kelebihan stok akan menurunkan harga beli ayam ras hidup dari peternak dan menimbulkan kerugian. Menurut dia memasok kelebihan adalah anugerah. Pasalnya, hal ini merupakan keberhasilan Kementerian Teknis yang memproduksi pakan ternak.

“Masalahnya, tidak semua pelaku usaha, termasuk asosiasi, berusaha mempromosikan atau berkreasi tuntutan. Karena periklanan itu penting. “Dengan demikian, di tingkat masyarakat dan organisasi, termasuk jika Presiden aktif, maka akan lebih banyak makan daging ayam dan telur sehingga permintaannya akan meningkat,” kata Trioso saat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) “Kerja sama antarlembaga untuk melaksanakan stabilitas harga dan berkeadilan. rantai pasok unggas.” dan berkelanjutan” di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 Oktober 2024.

Baca juga:

Daftar Harga Sembako 26 September 2024: Kenaikan Bawang Merah dan Telur Ayam

FGD tentang stabilitas harga dan rantai pasok unggas yang adil dan berkelanjutan

Dalam diskusi yang digagas Forum Ayam Pedaging Indonesia (FBI), Trioso menilai program Presiden terpilih RI Prabowo Subianto yakni pakan bergizi gratis (MBG) pada Januari 2025 bisa membawa angin segar bagi kemandirian. peternak unggas. .

Baca juga:

Daftar Harga Pangan 25 September 2024: Kenaikan Beras Menjadi Daging Sapi

Namun, hal ini tidak terlalu penting untuk penyerapan ayam burung hidup (ayam hidup) dari peternak mandiri. Sebab, program tersebut dilaksanakan secara bertahap.

“Cuma kendalanya, tidak segera dilaksanakan, karena program ini baru efektif pada Januari 2025 dan baru diadopsi oleh 20 juta orang, tahun 2026 65 juta orang, dan tahun 2027 82,9 juta orang, karena tidak tumbuh dengan cepat. tuntutan tidak begitu penting untuk pertumbuhan (tuntutan). Oleh karena itu, diperlukan program serta promosi yang cepat dan terstruktur dari pemerintah pusat dan daerah, ujarnya.

Kemudian, guna menciptakan rantai pasok unggas yang berkeadilan dan berkeadilan, Trioso yang tergabung dalam Kelompok Percepatan Pasokan Daging, Susu, dan Telur merekomendasikan peternak mandiri untuk membentuk asosiasi yang bergabung dengan rumah potong unggas dan pabrik pangan.

Menurutnya, saat ini para peternak belum bisa bersaing secara mandiri dengan pengusaha integrator. Ia mengatakan, sudah ada aturannya, yaitu Perpres Nomor 10 Tahun 2021 yang mewajibkan pelaku usaha beternak ayam secara kemitraan.

“Sekarang sudah ada (Perpres), tapi petani kita masih belum paham bagaimana menjalankan anjuran program dari pemerintah. Meski kemitraan ini membawa banyak manfaat bagi usaha kecil dan kecil, tapi artinya tidak ada manfaatnya. memasok penyimpanan, harga terjangkau dan didapat dari ayam burung hidup “Langsung dipotong dan masyarakat diyakinkan,” kata Trioso.

Menurutnya, dengan sistem manajemen horizontal, peternak bisa bersaing dengan pengusaha integrator. Dijelaskannya, saat ini ada peternak yang tidak memiliki tanaman pakan, kemudian ada tanaman pakan yang tidak memiliki bibit, dan ada pula peternak yang tidak memiliki rumah potong unggas.

“Itulah yang namanya aliansi antar perusahaan yang saling mendukung. Agar persaingan antara korporasi dan perusahaan besar menjadi adil. Nah, asosiasi memegang peranan penting bukan sebagai tempat berkumpul, melainkan sebagai tempat usaha sebagai satu kesatuan. . Mengapa integrator memiliki integrasi vertikal, karena lebih efisien “Karena pada akhirnya efisiensi di industri perunggasan adalah kata efisiensi,” kata Trioso.

Gambar ayam, peternakan ayam, ayam broiler

Gambar ayam, peternakan ayam, ayam broiler

Foto:

  • Foto AP/Focke Strangmann

Sementara itu, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Maino Dwi Hartono mengakui permasalahan kelebihan stok ayam hidup sudah ada sejak lama. Dalam upaya menghilangkan kelebihan pasokan produksi ayam, pemerintah memberikan bantuan pangan berupa daging dan telur ayam dalam rangka memerangi stunting. Penyaluran Cadangan Pangan Masyarakat (CPP) sebesar 1,446 juta KRS (Keluarga Risiko Stunting) di 7 provinsi pada tahun 2024.

“Dengan memberikan 1 kilo daging ayam dan 10 butir telur. Harapannya tahun depan bisa dilanjutkan dan diperbanyak wilayah penyalurannya, saat ini baru tujuh daerah, masih ada daerah lain yang belum tersalurkan, kita berharap terus berlanjut, ” katanya. dia .

Ia menyambut baik program MBG yang akan dilaksanakan Badan Pangan Nasional. Menurutnya, hal ini bisa menjadi solusi permasalahan tersebut kelebihan pasokan sedang dihadapi saat ini.

“Kita belum tahu rencana dan polanya seperti apa, harapan kita tentu dengan menyerap produk pangan, termasuk hewan ternak dalam program pangan bergizi gratis dari petani kecil Kementerian Pertanian. Sehingga mempunyai saluran pemasaran dan menguntungkan. harga untuk petani.,- katanya pada akhir.

Ketua FBI Endai Hidayat mengatakan tujuan diskusi ini adalah untuk menciptakan persaingan bisnis yang sehat antara peternak mandiri dan pengusaha integrator. Dengan menjaga stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen, kata Andy, akan menciptakan situasi jaminan sosial dan jaminan sosial yang baik.

Saya berharap forum ini menghasilkan produk kepastian hukum bagi pelaku usaha sehingga tercipta keadilan dan stabilitas, ujarnya.

Dia mengungkapkan, banyak laporan yang masuk ke Satgas Pangan Polri soal permasalahan horizontal tersebut. Namun lebih dari itu, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan perusahaan yang integratif mempunyai manfaat yang besar bagi pembangunan perekonomian.

“Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa peternak mandiri juga mempunyai peran yang sentral. Harus ada penyaluran tempat yang diisi oleh perusahaan integrator dengan peternak mandiri agar tidak terjadi benturan top-down sehingga timbul persoalan monopoli. Tidak ada pasar.” katanya.

Menurut dia, baik politisi yakni Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Bapanas, serta seluruh lapisan masyarakat, bertanggung jawab menyukseskan perekonomian ke depan.

“Berdasarkan ini keluar “Dari pembahasan ini bisa kami sampaikan ke ketiga kementerian dan lembaga tersebut kemudian meminta Pokja Pangan untuk memantaunya juga,” kata Endey.

Pesertanya adalah Persatuan Peternak Unggas Indonesia (PINSAR), Masyarakat Unggas Nasional (KPUN), Peternak Unggas Komersial (PPUN), Persatuan Organisasi Peternak Unggas Nasional (GOPAN), Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Bapanas, Jaffa dan Pokpand.

Halaman berikutnya

Kemudian, untuk menciptakan rantai pasok unggas yang adil dan merata, Trioso yang tergabung dalam Kelompok Percepatan Pasokan Daging, Susu, dan Telur menyarankan para peternak mandiri untuk membentuk asosiasi yang bergabung dengan rumah potong hewan dan pabrik pangan.

Ketut Sudarsana memperoleh 128 suara dan terpilih menjadi Rektor Universitas Udayana periode 2024-2028



Sumber