Jumat, 22 November 2024 – 19:42 WIB
Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie menyatakan Indonesia berkomitmen mempercepat upaya dekarbonisasi melalui langkah nyata. Salah satunya adalah membangun pasar karbon bersertifikat sebagai pengembangan dari green financing atau keuangan hijau.
Baca juga:
Kadin Indonesia menjamin potensi pembiayaan energi hijau dan perumahan dari LSEG
Hal itu diungkapkannya dalam pidatonya di Forum Investasi Indonesia yang digelar di London, Inggris. Ia menemukan bahwa pasar karbon ini diciptakan untuk memobilisasi aliran keuangan dari negara-negara maju (Global Utara) ke negara-negara berkembang (Dunia Selatan).
“Kami akan membangun pasar karbon yang terbukti di Indonesia untuk memobilisasi aliran keuangan dari dunia utara ke dunia selatan,” kata Anindya, Jumat, 22 November 2024.
Baca juga:
Gakor yang Tampil di Timnas Indonesia, Statistik Marcelino Ferdinand di Oxford United, Assist!
Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia mempunyai rencana ambisius untuk merestorasi 12 juta hektar lahan terdegradasi di nusantara. Langkah ini akan dilaksanakan melalui program reboisasi skala besar yang sejalan dengan keberlanjutan.
Baca juga:
Anindya Bakrie: Kadin sedang mencari transfer energi dan dana perumahan dari Inggris
“Rencana reboisasi besar-besaran kami akan memulihkan 12 juta hektar lahan terdegradasi di seluruh nusantara,” katanya.
Upaya dekarbonisasi tersebut akan didukung oleh pembangunan infrastruktur energi, termasuk pembangunan jaringan transmisi sepanjang 70.000 kilometer yang menghubungkan pulau-pulau utama di Indonesia. Anindya menegaskan, kerja sama dengan mitra internasional, termasuk Inggris, sangat penting untuk menyukseskan program ini.
“Pandangan kami sejalan dengan pidato peringatan 75 tahun hubungan RI-Inggris. Manusia, Planet, Kemakmuran, Dan Perdamaian. “Namun, untuk mencapai visi ini memerlukan kolaborasi yang kuat dan tindakan kolektif antara pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan internasional,” ujarnya.
Anindya juga menyoroti peran penting Inggris sebagai pemimpin global dalam pembangunan berkelanjutan dan sebagai pusat keuangan dunia. “Keahlian dan pengalaman Inggris melengkapi dinamika dan ambisi pasar Indonesia,” ujarnya.
Kemitraan Inggris-Indonesia yang akan diperkuat dengan diluncurkannya inisiatif bersama pada tahun depan, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di bidang investasi, teknologi ramah lingkungan, dan inovasi. “Kami tidak hanya membangun perekonomian yang lebih kuat, tetapi juga bekerja sama untuk mengatasi tantangan global,” tutupnya.
Halaman berikutnya
Sumber: Dokumen Kadin Indonesia.