Menteri Kesehatan Budi Gunadi: Kanker bisa disembuhkan melalui deteksi dini

Jumat, 4 Oktober 2024 – 07:36 WIB

Ya, HIDUP – Kanker merupakan penyebab kematian utama di dunia. Diperkirakan pada tahun 2022 terdapat sekitar 20 juta kasus baru dan 9,7 juta kematian.

Baca juga:

Skrining paru-paru, Diagnosis dini untuk menyelamatkan nyawa

Sementara itu, di Indonesia, kanker merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit kardiovaskular dan stroke, dengan 400.000 kasus baru dan 200.000 kematian akibat kanker setiap tahunnya.

Tiga penyakit kanker dengan angka kematian tertinggi di Indonesia adalah kanker payudara sebesar 16,2%, kanker serviks sebesar 9%, dan kanker paru sebesar 7% yang ketiganya memiliki angka kematian yang tinggi.

Baca juga:

Profil Shannen Doherty, Bintang Beverly Hills 90210 Meninggal Setelah Berjuang Dengan Kanker Payudara

Pasalnya, 70% pasien kanker di Indonesia baru terdiagnosis pada stadium lanjut, sehingga sangat mengurangi peluang keberhasilan pengobatan karena memerlukan penanganan yang lebih kompleks dan biaya yang tinggi.

Baca juga:

Tingkat kanker payudara mengkhawatirkan, sistem mamografi pertama dipasang di Timor Timur

Terkait hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan di Indonesia, berdasarkan data BPJS Kesehatan tahun 2023, penyakit kanker merupakan penyakit katastropik yang memakan biaya sekitar 5,9 triliun rupiah.

Menkes menjelaskan penyakit kanker dapat diobati dengan diagnosis dini atau pemeriksaan awal.

Budi Gunadi pada pembukaan Indonesia International Cancer Conference (IICC) di Bali, Kamis 3 Oktober 2024, “Dengan diagnosis dini, 90 persen penyakit kanker dapat diobati, diobati, dan disembuhkan,” kata Budi Gunadi.

Budi Gunadi mengatakan kebanyakan orang menghindari diagnosis dini karena takut mendeteksi kanker.

Budi Gunadi mengatakan: “Pemeriksaannya lebih awal. Rutin ke rumah sakit untuk pemeriksaan, itu pesan nomor satu agar masyarakat tidak panik, jangan takut untuk memeriksakan diri.”

Menurutnya, jika penyakit kanker terlambat terdeteksi oleh pasien, maka angka kematiannya tinggi dan menyebabkan kematian.

“Strategi terbaik kanker adalah deteksi dini. Kalau kanker terlambat terdiagnosis, angka kematiannya tinggi. Kalau kanker terdiagnosis pada stadium 1, 90 persen akan sembuh. Kalau ditemukan pada stadium tiga ke atas, 90 persen akan sembuh. Oleh karena itu, pada saat itu perlu dilakukan diagnosis awal,” ujarnya.

IICC 2024 di Bali akan mempertemukan peserta dari berbagai negara, termasuk ahli onkologi, peneliti, akademisi, pengambil kebijakan, relawan, dan masyarakat umum yang terlibat dalam pencegahan, diagnosis, pengobatan, perawatan dan pengendalian kanker.

Berbagai upaya telah dilakukan Kementerian Kesehatan RI untuk mengendalikan penyakit kanker di Indonesia, antara lain dengan menetapkan Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034 atau National Cancer Control Plan (NCCP).

NCCP mencakup 6 strategi utama yaitu promosi dan pencegahan, diagnosis dan skrining dini, peningkatan akses terhadap layanan dan manajemen kanker, penguatan registrasi dan penelitian kanker, kolaborasi dengan pemangku kepentingan, serta tata kelola dan akuntabilitas pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian kanker. .

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga meningkatkan ketersediaan dan ketersediaan obat dan vaksin anti kanker, peralatan kesehatan yang digunakan dalam pengobatan kanker, dan melaksanakan Program Jaringan Peduli Kanker.

Halaman berikutnya

Budi Gunadi mengatakan: “Pemeriksaannya lebih awal. Rutin ke rumah sakit untuk pemeriksaan, itu pesan nomor satu agar masyarakat tidak panik, jangan takut untuk memeriksakan diri.”

Pengakuan Hifni Hassan usai dikritik Shin Tae-yong dan kewarganegaraan Timnas Indonesia



Sumber