Deflasi RI 5 bulan berturut-turut, Sri Mulyani menyerukan perkembangan positif

Jumat, 4 Oktober 2024 – 14:41 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan deflasi yang terjadi di Indonesia selama 5 bulan berturut-turut merupakan hal yang positif. Menurut dia, deflasi berturut-turut ini terutama disebabkan oleh turunnya harga pangan.

Baca juga:

Airlangga menegaskan pemerintah akan memberikan sanksi kepada pemerintah daerah yang nakal mempermainkan data inflasi

Sedangkan Indonesia mengalami deflasi selama 5 bulan berturut-turut pada Mei 2024 hingga September 2024. Pada September 2024, deflasi bulanan Indonesia sebesar 0,12 persen atau bulan demi bulan (mtm).

“Jadi kalau 5 bulan deflasi ini terutama didorong oleh turunnya harga pangan, saya kira itu perkembangan yang positif. Karena itu sangat menentukan daya beli masyarakat, khususnya masyarakat konsumen, khususnya masyarakat menengah ke bawah,” kata Sri. Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 4 Oktober 2024.

Baca juga:

Sri Mulyani mengatakan daya beli masyarakat Indonesia nampaknya melemah

Gambar harga pangan.

Foto:

  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Bendahara negara itu mengatakan, jika melihat inflasi inti yang berada di level 2,09 persen setiap tahunnya, menunjukkan permintaan masih tinggi.

Baca juga:

Daftar Harga Pangan 4 Oktober 2024: Kenaikan Beras Menjadi Daging Sapi

“Inilah maksudnya tuntutan masih tinggi, padahal Pak Febrio (Kepala BKF Kemenkeu) mengatakan ada juga harga emas, dimana kenaikan harga emas di inflasi inti Pasti ada dampaknya,” ujarnya.

Namun, Shri Mulyani menekankan perlunya mencermati apakah inflasi inti mencerminkan permintaan. Karena itu berarti perekonomian masih tumbuh.

Di sisi lain, Shri Mulyani menjelaskan, pemerintah menggunakan APBN sebagai bantalan. Hal ini untuk menstabilkan harga pangan dengan memberikan bantuan sosial (banso) berupa bahan pokok seperti ayam, telur, dan beras kepada masyarakat.

“Tentu saja fokusnya adalah pada kelompok paling penting dan miskin. Jadi itu adalah sesuatu yang akan terus kami lakukan dalam hal keuangan dan pengiriman hadiah “kepada daerah-daerah yang berhasil menstabilkan inflasi pada tingkat yang rendah, karena penting bagi masyarakat,” imbuhnya.

Halaman selanjutnya

Di sisi lain, Shri Mulyani menjelaskan, pemerintah menggunakan APBN sebagai bantalan. Hal ini untuk menstabilkan harga pangan dengan memberikan bantuan sosial (banso) berupa bahan pokok seperti ayam, telur, dan beras kepada masyarakat.

Halaman selanjutnya



Sumber