Menteri Pertanian Amran Suleiman meninjau pekerjaan percetakan di sawah Kalimantan Selatan, menyumbangkan mesin pertanian senilai Rp 15 miliar.

Jumat, 22 November 2024 – 20.50 WIB

Kalimantan Selatan, VIVA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengarahkan kegiatan pencetakan sawah di Desa Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Jumat, 22 November 2024 melakukan sidak.

Baca juga:

DPR menyebut Menteri Pertanian Amran bisa menjadi Kementerian Pertanian terbaik

Kegiatan memastikan kesiapan lahan untuk program pencetakan beras ini ditugaskan langsung oleh Menteri Pertanian, bersamaan dengan pembagian alat dan mesin pertanian (alcintan) senilai Rp15 miliar dari Kementerian Pertanian. Brigade makanan Amran.

“Targetnya tidak lain adalah meningkatkan laju tanam dari satu menjadi tiga,” kata Menteri Pertanian Amran dalam sambutannya.

Baca juga:

Menteri Pertanian Amran kumpulkan BUMN pangan, ini yang akan dibicarakan

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaymon

Menteri Pertanian Amran mengatakan, mesin yang diberikan kepada brigade pangan itu memiliki jangka waktu lima tahun. Ia juga mengingatkan, barang pemberian Kementerian Pertanian harus selalu dijaga.

Baca juga:

Menteri Pertanian Amran sedang mencari orang-orang yang pernah “bermain” di Kementerian Pertanian

“Jadi tiap brigade akan mendapat peralatan senilai Rp 3 miliar. Mohon dirawat, dicuci atau dibersihkan setelah dipakai,” ujarnya.

Amran Sulaiman juga mengatakan komitmen swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto adalah dengan meningkatkan anggaran pertanian dari Rp6,9 triliun menjadi Rp2,9 triliun.

“Hari ini kami (Kementan) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum, kami menyediakan bahan, alat, sumber daya manusia, dan lahan. Sekaligus PU membantu penjernihan air,” jelasnya.

“Kalau penuh air tolong dibuang, dan kalau kurang air bantu diisi hingga mencapai indeks tanam tiga kali lipat,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, anggota brigade pangan yang tersebar di seluruh Indonesia berjumlah lebih dari seribu orang.

“Ini menjadi harapan baru bagi sektor pertanian dengan generasi milenial yang mampu memanfaatkan teknologi tinggi,” tutupnya.

Sementara itu, Danu, salah satu anggota brigade pangan asal Kabupaten Tanah Laut, mengungkapkan optimismenya terhadap kemungkinan peningkatan produktivitas pangan setelah mendapat hibah mesin dari Kementerian Pertanian.

“Nanti setidaknya kita bisa melipatgandakan produk pertanian.

“Saat ini lahan milik swasta yang ada seluas 200 hektar, akan terus kami kembangkan dengan mencari lahan lain melalui mekanisme bagi hasil dengan pemilik lahan,” tutupnya.

Sekadar informasi, peralatan yang disalurkan Kementerian Pertanian kepada lima brigade pangan senilai Rp 3 miliar itu terdiri dari mesin pemanen gandum, mesin tanam padi, traktor roda empat dan dua, serta drone.

Selain itu juga dikirimkan benih padi Inpari 32 dengan tekstur empuk, umur simpan pendek, tahan terhadap hama dan hasil gabah relatif tinggi.

Halaman berikutnya

Selain itu, kata dia, anggota brigade pangan yang tersebar di seluruh Indonesia berjumlah lebih dari seribu orang.

Halaman berikutnya



Sumber