Ketua DPRD DKI Jakarta Terpilih, Khoyrudin mengaku tetap akan belajar di KJP jika sekolah gratis diterapkan

Sabtu, 5 Oktober 2024 – 06:47 WIB

Jakarta, VIVA – Khoyrudin resmi dilantik sebagai Ketua Tetap DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029. Ia pun mengomentari Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk siswa di Sekolah Kota Jakarta.

Baca juga:

Pramono Anung memberikan pemegang KJP gratis masuk ke Ankol, Ragunan, dan TMII

Diakuinya, hingga saat ini DPRD DKI Jakarta masih mempertimbangkan secara matang penerapan KJP bagi sekolah swasta jika ada program sekolah gratis.

“Masih kami pertimbangkan dulu. Yang jelas kami akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Jakarta,” kata Khoyrudin kepada wartawan, Jumat, 4 Oktober 2024.

Baca juga:

Profil Khoirudin yang diangkat menjadi Ketua RDG DKI Jakarta

APBD 2025 untuk sekolah gratis

Kartu Jakarta Pintar (KJP) DKI Jakarta.

Baca juga:

Juru bicara Edi Rahmayadi menanggapi Bobby Nasuccion: APBD sama sekali bukan untuk pembangunan infrastruktur

Khoyruddin mengatakan, untuk program sekolah swasta gratis tahun 2025 akan ditentukan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RBDB). Hal itu sebenarnya diungkapkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Komisi E DPRD DKI Jakarta belum lama ini.

Ia mengatakan, program sekolah swasta gratis akan menjadi prioritas pada APBD 2025 yang menurutnya harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan, khususnya di daerah yang terdapat sekolah.

“Kami ingin menyelesaikan permasalahan pendidikan yang dikeluhkan warga Jakarta, terutama daerah yang tidak memiliki sekolah negeri,” ujarnya.

Selain itu, APBD tahun 2025 juga memprioritaskan program pencegahan banjir dan pengentasan kemiskinan serta keberlanjutan Jakarta dalam perekonomian global berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM).

Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat DKI Jakarta (KDPR) resmi melantik Khoyrudin sebagai Ketua Tetap DKI Jakarta periode 2024-2029. Acara pengambilan sumpah dan pengambilan sumpah dilaksanakan di Gedung Majelis Paripurna dan dihadiri Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan surat nomor 100.2.1.4/162 tanggal 1 Oktober 2024 pembukaan pelantikan pimpinan DPRD DKI Jakarta, kata Plt Sekretaris DPRD DKI Jakarta, Augustinus. di ruang sidang.

Pemimpin yang ditunjuk dilantik. Mereka adalah Ketua RHDG Khoyrudin, Wakil Ketua RHDG Imo Mahdiah dari Fraksi HDP, Rani Mauliani dari Fraksi Gerindra, Vibi Andrino dari Fraksi Nasdem, dan Basri Bako dari Fraksi Golkar.

Setelah itu, acara pengambilan sumpah dipimpin oleh Arta Terezia, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.

“Saya bersumpah demi Tuhan, saya akan menjalankan tugas saya sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan Pancasila dan UUD 1945. Indonesia, bahwa saya akan bekerja keras memenuhi kewajiban saya untuk menjaga kehidupan demokrasi dan mengutamakan kepentingan pribadi, individu, dan kelompok untuk kepentingan bangsa dan negara. Saya mewakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar seluruh pemimpin yang dilantik.

Pasca dibuka, DPRD DKI Jakarta kini memiliki kepemimpinan yang tegas. Siaran pleno diserahkan dari Achmad Yan kepada Khoirudin.

“Dengan kepemimpinan permanen, Republik Rakyat Tiongkok telah selesai, Republik Rakyat Tiongkok dapat melanjutkan pekerjaannya,” kata Khoyrudin usai pelantikan.

Di sisi lain, acara pembukaan dihadiri oleh beberapa pejabat seperti Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono dan pejabat Pemda DKI Jakarta lainnya.

Selain itu, ada pula mantan Gubernur DKI Jakarta alias Basuki Tjahaja Purnama Ahok, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, dan pasangan Gubernur DKI Jakarta-Kawagub, calon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono.

Kemudian Pekerja Politik PDPP Putra Nababan dan Wakil Ketua Dewan Hidoyat Nur Vahid, Sekjen PKS, dan Habib Aboe Bakar Alhabsi.

Halaman selanjutnya

“Kami ingin menyelesaikan permasalahan pendidikan yang dikeluhkan warga Jakarta, terutama daerah yang tidak memiliki sekolah negeri,” ujarnya.

Seorang mahasiswa Untar yang diduga terjatuh dari lantai 4 gedung kampus meninggal dunia



Sumber