Pada Januari 2025, BPS mencatat 0,76 persen dari deflasi 0,76%, tarif listrik adalah kontribusi mendasar

3 Februari 2025 – 11:57 WIB

Jakarta, Viva – Central Statistics Agency (BPS) melaporkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) mengalami 0,76 persen dalam jumlah 0,76 persen pada Januari 2025.

Baca juga:

Ekspor tidak hanya untuk perusahaan besar

PLT Menurut pemimpin BPS Amalia Adilgar, deflasi pertama yang telah terjadi sejak 2024 adalah 9,16 persen.

“Pada Januari 2025, kelompok ini disediakan oleh tingkat degradasi yang dihasilkan dari barang -barang tarif listrik,” kata Amala pada konferensi pers pada hari Senin, 3 Februari 2025.

Baca juga:

Kementerian Suplemen pada tahun 2025 Kementerian Perdagangan Indonesia meningkat sebesar 7,1%

Berengsek

12 tarif listrik kelompok

Foto:

  • Foto / m Amung Rajasa

Dia mengatakan tarif listrik mengalami 32,03% dan menambahkan 1,47 persen untuk cacat. Hal ini akan menerapkan kebijakan diskon 50% yang diumumkan oleh pemerintah, yang dimulai pada 1 Januari 2025.

Baca juga:

Kemiskinan berkurang, tetapi tingkat ketidaksetaraan meningkat, untuk mengudara: kami mendorong kelas menengah

Selain itu, tomat berkontribusi untuk membelot tomat untuk tarif yang rusak, mentimun, apibe dan transportasi udara.

Namun, barang -barang lain yang inflasi adalah cabai merah dan paprika kayenne, pangsa inflasi adalah 0,19% dan 0,17%. L

“Dia kemudian melakukan ikan baru, minyak goreng dan bensin, inflasi 0,03 persen,” katanya.

Dalam hal komponen, Januari 2025, deflasi didasarkan pada harga yang diatur oleh pemerintah. 0,30 persen berkontribusi 0,20 persen inflasi dengan komponen utama inflasi.

“Biaya inflasi” barang dominan memberikan inflasi, biaya lemak, perhiasan emas, bubuk, sewa sepeda motor, “katanya.

Halaman berikutnya

“Dia kemudian melakukan ikan baru, minyak goreng dan bensin, inflasi 0,03 persen,” katanya.

Halaman berikutnya



Sumber