Kisah UMKM Mbrebes Dili mengembangkan bisnis berkelanjutan untuk memasuki pasar global

Jakarta, VIVA – Saat ini, bisnis berkelanjutan sedang berkembang di Indonesia. Kini tak hanya perusahaan besar, Usaha Kecil, Kecil, dan Menengah (UMKM) pun turut menerapkannya, salah satunya Dini Windu Asih dengan usahanya ‘Mbrebes Mili’ dengan produk bawang panggang.

Baca juga:

Dengan menguatnya jaringan internet dan peraturan hukum, banyak usaha kecil yang menggunakan pembayaran digital

Dini pun mengungkapkan, keinginan awalnya sederhana, yakni menawarkan produk bawang goreng agar masyarakat tidak menangis saat memotong bawang agar bisa menyantap bawang goreng. Mbrebes Mili, salah satu usaha kecil, kecil dan menengah (UKM) binaan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) diluncurkan pada tahun 2017. Berjalan selama tujuh tahun, Mbrebes Mili telah mencatatkan banyak prestasi.

“Waktu aku kecil, ibuku memasaknya dengan sangat baik dan selalu menaburkannya dengan bawang goreng yang dibuatnya sendiri. Kami akrab dengan bawang goreng asal Brebes, karena orang tua saya berasal dari Brebes. Saya ingin membantu ibu-ibu menyiapkan sesuatu yang praktis, tidak perlu menangis dan memotong bawang, cukup pakai Mbrebes Mili,” kata Dini, dikutip dari kesaksiannya, Sabtu 5 Oktober 2024.

Baca juga:

Tingkatkan penjualan! 5 trik periklanan media sosial yang akan menjual produk Anda dengan baik

UKM merupakan pilar penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia

Dalam bahasa Jawa, mbrebes mili artinya menangis. Namun Dini Mbrebes memilih Mili sebagai brand bisnisnya karena adanya harapan dibalik nama tersebut. Nasional artinya lancar. Dari ikhtiarnya tersebut, ia berharap Mbrebes Mili bisa menjadi pintu kebahagiaan yang terus berlanjut dan menjadi berkah bagi banyak orang.

Baca juga:

Keluarga pengedar narkoba di Banten diketahui tertutup dan jarang bersosialisasi

Awalnya Deeney memasarkan produk bawang gorengnya melalui lingkungan terdekat yaitu tetangga, rekan kerja, keluarga, dan teman lama. Pemasaran dilakukan melalui media sosial. Dari sini, ia melihat respon positif pembeli dan optimistis dengan potensi komersial dari produk bawang goreng tersebut.

Dalam waktu kurang dari setahun, produk Mbrebes Mili sudah terjual di salah satu supermarket terpopuler di Jakarta Selatan. Usaha Mbrebes Mili kini semakin berkembang dan memasuki pasar tidak hanya dalam negeri namun juga luar negeri.

Mbrebes Mili juga memasarkan minyak bawang merah yang merupakan olahan dari minyak yang digunakan untuk memasak bawang merah.

“Berawal dari bawang goreng dan bawang putih, kami berhasil melakukan inovasi produk minyak bawang yang merupakan bagian dari obat-obatan.saya berinovasi tanpa pemborosan. “Biasanya minyak menjadi limbah, kita tidak ingin hal itu terjadi,” jelas Dini.

Lebih lanjut ia menegaskan, minyak yang digunakan Mbrebes Mili memiliki kualitas yang baik dan masih layak dikonsumsi jika diolah menjadi minyak bawang. – Oli kami memiliki kualitas yang baik, tidak digunakan kembali dan masih bersih. “Minyak bawang ini bisa digunakan untuk menghangatkan, memasak telur, nasi goreng, memasak mie dan lainnya,” lanjutnya.

Dini mengungkapkan dirinya tak ingin egois. Inovasi akan terus kami lakukan seiring keinginan kami untuk mewujudkan impian Mbrebes Mili pemimpin merek untuk produk bawang merah matang dan minyak bawang merah.

Mbrebes Mili telah mengikuti berbagai kompetisi bisnis selama tiga tahun terakhir. Alhasil, ia beberapa kali menjadi juara. Patut dicatat, tahun ini Mbrebes Mili terpilih menjadi salah satu usaha kecil menengah dalam ajang “Wonderful Indonesia” di Jeddah, Arab Saudi, 26-28 September 2024. Keikutsertaan Mbrebes Mile merupakan sebuah perjalanan panjang.

Menurut Dini, semua bermula dari Apresiasi Kreativitas Indonesia 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dari ratusan peserta, terpilih 40 usaha kecil dan menengah yang disortir pada awal tahun 2024. Kemudian, 20 orang lagi berpartisipasi. dipilih untuk berpartisipasi dalam pameran pameran perdagangan. Hingga akhirnya pada Agustus 2024, Mbrebes Mili masuk dalam daftar 10 besar kontestan yang bisa mengikuti “Wonderful Indonesia”.

“Namun peserta wajib membayar sendiri transportasi dan akomodasinya. “Dan hanya tersisa 2 kontestan,” kata Deeney.

Tak mau melewatkan kesempatan emas ini, Dini meluncurkannya dengan dukungan INOTEK Foundation dan SETC di bawah payung Program Keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia.

Direktur Eksekutif Yayasan INOTEK Ivy Anggreni mengatakan Mbrebes Mili merupakan UMKM binaan yang mengikuti Program UMKM untuk Indonesia (UUI). Ia menilai Mbrebes Mili berpotensi menembus pasar internasional.

“Mbrebes Mili bukan sekedar UMKM biasa. Mereka adalah contoh nyata inovasi dan kualitas produk lokal kita. Dengan bimbingan dan dukungan Yayasan INOTEK dan SETC, kami yakin mampu bersaing di pasar global,” kata Ivy. .

Sementara itu, perwakilan Sampoerna di Indonesia, Arief Triastika, mengatakan dukungan SETC merupakan bagian dari komitmennya dalam mendukung pengembangan UMKM.

“Melalui payung program keberlanjutan Sampoerna For Indonesia, kami senantiasa mendukung sektor UMKM untuk tumbuh sebagai salah satu penggerak utama perekonomian nasional,” kata Arif.

Bagi Dini, dukungan SETC dan INOTEK membuatnya mewujudkan mimpinya memasuki pasar global. Apalagi Arab Saudi menjadi salah satu negara idaman Mbrebes Mili untuk memasarkan produknya. Menurut Dini, potensi pasar di Tanah Air sangat besar. Selain diaspora yang besar, banyak WNI yang berkunjung ke Arab Saudi untuk beribadah sepanjang tahun.

“Peluang ini sungguh luar biasa buat saya. Kalau pasarnya, saya yakin yang dibidik bukan hanya orang Indonesia saja, tapi juga orang Arab Saudi, karena mereka biasa makan nasi mandi, nasi kebuli yang kalau di Indonesia biasa ditaburi bawang goreng. “Dan terbukti, menyantap nasi kebuli yang disajikan dengan bawang mandi goreng semakin sempurna,” kata Dini.

Ia semakin optimistis melihat reaksi pengunjung yang membeli produk Mbrebes Mili hingga tak tersisa. Saat ini, Dini sedang menjajaki peluang bisnis di Arab Saudi dengan memenuhi persyaratan untuk segera memasarkan produk Mbrebes Mili di Tanah Air.

“Saya ingin Mbrebes Mili bisa lebih mendunia. Selama ini kami rutin kirim ke Australia. Saya berharap Arab Saudi segera menyusul, dan kemudian mimpi saya bisa masuk ke pasar Amerika dan Eropa, terutama Belanda,” ujarnya.

Oleh karena itu, Dini bersyukur bisa menjadi bagian dari UMKM yang didorong oleh SETC dan INOTEK yang telah mewujudkan mimpinya untuk mendunia. Sejak mengikuti acara UMKM untuk Indonesia (UUI), Dini mendapatkan banyak ilmu yang bisa digunakannya dalam mengembangkan usahanya. Dini dan tim mengikuti berbagai pelatihan secara online dan offline.

“Ilmu saya dan tim semakin bertambah dan bisa diterapkan pada bisnis Mbrebes Mili. Kami ikuti kamp kabinpertanyaan belajar melempar, dan guru-guru hebat bertemu. Kemungkinannya juga terbuka di UUI pemikiran Saya seorang pengusaha jadi saya bisa pemimpin merek bisa diterima di Indonesia dan pasar global,” kata Dini.

Halaman selanjutnya

Mbrebes Mili juga memasarkan minyak bawang merah yang merupakan olahan dari minyak yang digunakan untuk memasak bawang merah.

Profesor FEB UI: Manfaat pembangunan infrastruktur sudah terasa di era Jokowi



Sumber