Pada awal Oktober lalu, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 570 miliar

Sabtu, 5 Oktober 2024 – 21:27 WIB

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia pada pekan terakhir September hingga awal Oktober 2024 sebesar Rp 0,57 triliun atau Rp 570 miliar. Penanaman modal asing ini berasal dari Surat Berharga Negara (SBN).

Baca juga:

BI menegaskan pecahan Rp 10 ribu tahun 2005 masih berlaku

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan berdasarkan data transaksi pada 30 September hingga 3 Oktober 2024, nonresiden mencatatkan total pembelian bersih sebesar Rp0,57 triliun.

Net buy di pasar SBN sebesar Rp6,13 triliun, net sell di pasar saham Rp4,36 triliun, dan di pasar SRBI Rp1,20 triliun, kata Denny dalam keterangannya, Sabtu, 5 Oktober 2024.

Baca juga:

Bank komersial: bukan sekadar tempat menyimpan uang

Denny menjelaskan, premi risiko investasi Indonesia lima tahun (Credit Default Swaps/CDS) yang jatuh tempo 3 Oktober 2024 meningkat menjadi 68,02 basis poin (bps).

Baca juga:

Jangan mengambil risiko! 9 tips efektif menarik uang dari ATM dengan aman

Premi CDS Indonesia 5 tahun sampai dengan 3 Oktober 2024 sebesar 68,02 bps, naik 67,50 bps dibandingkan 27 September 2024, ujarnya.

Sedangkan selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 3 Oktober 2024, nonresiden tercatat melakukan pembelian bersih SRBI sebesar Rp191,75 triliun, pasar saham Rp49,92 triliun, dan SBN sebesar Rp36,42 triliun.

Denny melanjutkan, pada Semester-II 2024, nonresiden mencatatkan pembelian bersih SRBI sebesar Rp61,41 triliun, pasar SBN Rp70,38 triliun, dan pasar saham Rp49,58 triliun.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung stabilitas eksternal perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Denny melanjutkan, pada Semester-II 2024, nonresiden mencatatkan pembelian bersih SRBI sebesar Rp61,41 triliun, pasar SBN Rp70,38 triliun, dan pasar saham Rp49,58 triliun.

Halaman selanjutnya



Sumber