Dedi Mulyadi mengatakan, kampanye hitam dengan isu agama muncul dalam pilkada di Jawa Barat

Minggu, 6 Oktober 2024 – 05:46 WIB

Subang, Viva – Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memandang serangan kampanye hitam terhadap dirinya sebagai obat untuk membangun kekuatan agar bisa melanjutkan upayanya memenangkan Pilgub Jabar 2024.

Baca juga:

Generasi Salju: Sensitif atau Manja? Ini adalah fakta nyata

“Kalau saya lihat di media sosial saat ini, kampanye ini sudah berubah menjadi kampanye hitam yang bertemakan agama, mengulangi pemberitaan yang berbeda dengan lima tahun lalu,” kata Dedi usai aksi Partai Gerindra di Bandung, Sabtu, 5 Oktober 2024.

Diakui Dedi, banyak serangan kampanye hitam yang ditujukan kepadanya melalui media sosial. Namun, menyikapi serangan kampanye hitam kelompok tertentu, ia mengaku tak mau ambil pusing.

Baca juga:

Apakah terlalu banyak berpikir merusak hidup Anda? Kenali penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasinya

Warga menentukan pilihannya dalam pemilu daerah. (gambar)

Foto:

  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Serangan kampanye hitam ini justru dijadikan penyemangat dirinya untuk berusaha memenangkan Pilgub Jabar. “Kampanye hitam bagi saya adalah obat untuk menciptakan vitalitas,” ujarnya.

Baca juga:

Mengapa Gen Z kesulitan untuk maju? Jelajahi efek media sosial pada hubungan!

Menurut dia, kampanye hitam juga dianggap sebagai semacam peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada menghadapi kampanye yang sudah memasuki pertengahan masa.

“Kampanye hitam ini bagian dari upaya kewaspadaan semua pasangan. Saya imbau mereka mengangkat isu SARA dengan berbagai dalih atas nama agama dan apa pun.”

Hal itu dilakukan karena Dedi yakin masyarakat Jabar punya kecerdasan dan hati nurani untuk memilih pilihannya di hari pemungutan suara Pilgub Jabar, 27 November 2024.

Contoh pemilu.

Contoh pemilu.

Foto:

  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Masyarakat Jabar pun diyakini tidak mudah terpengaruh dengan isu SARA yang muncul dari waktu ke waktu.

Pada Pilkada 2024, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU) menetapkan empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Selain Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, ada pula Ahmad Syayhu-Ilhom Akbar Habibie, KH Asep Adang Ruhiat-Ghitalis Dwi Natharina, dan Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja. (semut)

Halaman selanjutnya

“Kampanye hitam ini bagian dari upaya kewaspadaan semua pasangan. Saya imbau mereka mengangkat isu SARA dengan berbagai dalih atas nama agama dan apa pun.”

Calon bupati terkaya di Sumsel ini berjanji akan mendonasikan 100 persen gajinya untuk seluruh desa



Sumber