FK Unair menggalakkan zero bullying untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat

Senin, 7 Oktober 2024 – 05:24 WIB

VIVA – Isu kesehatan mental dan bullying saat ini sedang menjadi pusat perhatian dalam dunia pendidikan kedokteran. Memang pendidikan kedokteran sebagai kawah Candramuka harusnya menghasilkan dokter-dokter yang adaptif, profesional, jujur, berkarakter tinggi dan mampu menjadi pemimpin perubahan.

Baca juga:

Peningkatan mutu pendidikan yang diusung Ellie Lasut dinilai tepat untuk Sulawesi Utara

Untuk itu Fakultas Kedokteran Universitas Airlanga (FK Unair) bekerjasama dengan ESQ memperkenalkan era baru pendidikan kedokteran melalui penguatan IQ, EQ dan SQ, dengan dilakukannya penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Founder ESQ Group Ari. Ginanjar Agustian dan Dekan FC Unair Budi Santoso.

Budi mengatakan, FK Unair bertujuan untuk nihilnya kasus perundungan dan depresi di kalangan mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter (PPDS). Dikatakannya, fenomena ini terjadi hampir di semua jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi.

Baca juga:

Ridvon Kamil mendirikan sekolah bersalin untuk memberdayakan perempuan

Berbicara dalam jumpa pers dalam rangka Dies Natalis ke-70 dan Dies Natalis Pendidikan Kedokteran Unair ke-111, Sabtu (5/2), Budi mengatakan, “Untuk menghilangkan perundungan, depresi, dan stres, kami berupaya melakukan pendekatan preventif sebelum kejadian tersebut. Kami akan melakukannya,” kata Budi. 10/2024).

Baca juga:

Berkat kerja baiknya, JICT berhasil mendapatkan penghargaan pada kategori pendidikan

Dalam upaya Anda, dengan membangun proses untuk memerangi intimidasi dan juga konseling tentang tanda-tanda awal depresi. “Kami FK Unair dan RSUD Dr. Soetomo telah membuat aliran untuk menangani perundungan dan depresi, kami juga telah membuat bagian konseling untuk masalah stres dan depresi,” imbuhnya.

Misalnya saja, lanjut Budi, stres karena salah jurusan hampir sama dengan berkontribusi berpindah jurusan sesuai keinginan.

Terkait tingkat depresi di PPDS FK Unair, ia menyampaikan masih dalam batas wajar dan terkendali. Pencegahan dini juga dilakukan dengan bekerja sama dengan ESQ untuk mengatasi masalah kesehatan mental mahasiswa dan dosen di samping prosedur standar yang telah diterapkan fakultas.

“Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kecerdasan intelektual saja tidak cukup, tetapi kecerdasan dalam mengelola emosi dan spiritualitas. “Selain siswa, akan disediakan guru dan staf,” jelasnya.

Sementara itu, Ari Jinanjor, mengutip berbagai pemberitaan media dan wawancara, menyatakan bahwa sejak 25 tahun lalu, ia memperkirakan masalah kesehatan mental akan menjadi masalah besar.

Menurutnya, kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk memajukan karir tanpa dukungan kecerdasan emosional dan spiritual.

“Seperempat abad kemudian, (masalah kesehatan mental) ada dimana-mana. Itu bukti bahwa kecerdasan saja tidak cukup untuk memenuhi profesi apa pun,” kata Ari.

Ia juga menyarankan lima langkah untuk mencegah masalah kesehatan mental, khususnya di lingkungan pendidikan kedokteran.

Pertama, memberikan kecerdasan spiritual pada dokter. Kedua, membekali mereka dengan kecerdasan emosional agar mampu merespons tantangan dengan cepat dan tepat.

Langkah ketiga, kampus harus menyaring calon mahasiswa untuk memastikan mereka sesuai dengan kualifikasinya. ESQ memiliki alat penting yang disebut TalentDNA. Ia mengatakan, 70 persen mahasiswa salah memilih jurusan.

“Pencegahan dilakukan di awal sebelum masuk, atau jika terlambat minimal harus diwaspadai oleh mahasiswa dan dosen pembimbing,” kata Ari.

Kelima, jika langkah-langkah tersebut belum cukup, sebaiknya dosen dibekali ilmu untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental tersebut.

“Saya berharap dengan Strategi Holistik ESQ, para dokter dan calon dokter dapat belajar tentang kesehatan mental, bagaimana membantu orang-orang yang bermental berat sekaligus memutus siklus kekerasan yang sering terjadi,” kata Ari.

Halaman selanjutnya

Terkait tingkat depresi di PPDS FK Unair, ia menyampaikan masih dalam batas wajar dan terkendali. Pencegahan dini juga dilakukan dengan bekerja sama dengan ESQ untuk mengatasi masalah kesehatan mental mahasiswa dan dosen di samping prosedur standar yang telah diterapkan fakultas.



Sumber