300 plot kematian tidak dieksekusi, jaksa penuntut

2025 5 Februari – 21:46 WIB

Jakarta, Viva – Jaksa Agung (JA) ditemukan dalam 300 kematian, yang tidak bertemu sejauh ini. Ini karena sebagian besar terpidana adalah warga negara asing (orang asing).

Baca juga:

Para ahli ditangkap Ysril Sergey Atlaui Penangkapan dipindahkan ke Prancis pada 4 Februari 2025

“Sekarang kita akan menanggung hukuman mati selama hampir 300 -an, tetapi itu tidak bisa dilakukan,” katanya pada hari Rabu 2025.

Dia harus berkoordinasi dalam melakukan eksekusi, partainya dengan Universitas Negeri atau Indonesia dengan negara yang tertarik dengan Kementerian Luar Negeri. Setelah koordinasi, banyak pemerintah asing memprotes bahwa warganya dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Baca juga:

Mantan kepemimpinan KPK menekankan undang -undang tentang jaksa yang memiliki konflik kepentingan

Jadi sering memiliki diplomasi panjang. Selain itu, menurut Burentus, masalah penerbangan terkait dengan nasib kursus kematian di negara lain.

Berengsek

Baca juga:

Dianggap kriminal, Tony merasa bahwa Tony Banded bersemangat

“Menteri Luar Negeri Urusan Luar Negeri ibunya pada saat itu, kami masih berusaha menjadi anggota ini, kami akan mencoba menjadi anggota ini, tolong serang kami,” katanya. .

Berengsek

Menggambarkan tempat tidur hukuman mati

Menggambarkan tempat tidur hukuman mati

“Jadi, sangat, saya lelah menuntut hukuman mati.

https://www.youtube.com/watch?v=xajdblkayqay

Serge Areski Atlasi, tahanan dari Prancis, tiba pada hari Selasa, 4 Februari 2025 pada tanggal 2, 4 Februari 2025 di lokasi kematian.

Sebelum pindah ke Prancis, Marski tiba di Bandara Snetta

Pemerintah Prancis berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas proses antara negara -negara tersebut.

img_title

Viva.co.id

4 Februari 2025



Sumber