Buruk! Indonesia masih di belakang pengembangan AI, alasannya

6 Februari – 1725 – 17:47 GRICT

Jakarta, Viva – Indonesia masih mendukung pengembangan kecerdasan buatan (AI), terutama teknologi dan aturan. Indonesia ini diumumkan pada pertama kalinya penelitian di Indonesia untuk pertama kalinya untuk membahas kesadaran dan pandangan ibu.

Baca juga:

Toko bola adalah bengkel, siapkan tas tas dari tengah ke unit terkecil dari pusat wajah hingga periode digital

“Dalam” kedaulatan AI “untuk memperluas kapasitas Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengembangan tujuan pembangunan AI, serta memberikan informasi yang relevan untuk para pemangku kepentingan.

Menurut peneliti KIC Gundy Cahadi, laporan ini merupakan langkah penting dalam pengembangan AI. “Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, industrialis, dan publik, masa depan negara dapat menjadi perubahan yang inklusif dan stabil untuk masa depan negara,” katanya, 6 Februari 2025, Kamis.

Baca juga:

LSI Tadddy yang kompleks telah menjadi gang pribadi paling populer dari versi penelitian

Berengsek

Kecerdasan Buatan (Kecerdasan Buatan / AI).

Salah satu hasil menarik dari penelitian ini adalah bahwa pemahaman yang mendalam tentang teknologi ini masih terbatas, meskipun orang Indonesia relatif terhadap AI. Namun, sebagian besar mayoritas optimis tentang masa depan AI.

Baca juga:

Google adalah RP1221 triliun untuk 2025 untuk AI.

“Tetapi penundaan ini bisa menjadi peluang strategis, karena Indonesia dapat belajar menerapkan strategi dan aturan yang lebih efektif dari negara lain,” kata Galdy.

Secara umum, orang Indonesia memiliki potensi besar untuk menggunakan AI, karena didukung oleh posisi ekonomi terbesar dalam usia digital – produksi, lanskap digital dinamis dan Asia Tenggara.

Melalui laporan yang sama, Kic Indonesia segera mengatakan harus segera membangun dan mengembangkan teknologi AI. Penggunaan AI penting untuk pembangunan nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperkuat industri digital.

Peran sektor swasta juga mengatakan dalam pengembangan ekosistem AI internal. Studi ini menunjukkan bahwa sepuluh tahun ini mengalami perkembangan cepat dalam sepuluh tahun ini, dan generasi 1923 menjadi menit bersejarah karena penyebaran 1023.

Misalnya, orang mulai bersatu dengan AI untuk diintegrasikan dalam kehidupan sehari -hari. Perlu diingat bahwa jajak pendapat ini menghadiri berbagai aslinya di Indonesia, serta 1.255 responden untuk berpartisipasi dalam para ahli dan pemangku kepentingan AI.

Halaman berikutnya

Melalui laporan yang sama, Kic Indonesia segera mengatakan harus segera membangun dan mengembangkan teknologi AI. Penggunaan AI penting untuk pembangunan nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperkuat industri digital.

Media Irak Bahrain Bahrain tidak ingin bertarung melawan Indonesia, mereka akan kalah hebat



Sumber