Direktur Utama BRI dinobatkan sebagai ‘CEO Terbaik’ atas karya terluas di bidang keuangan berkelanjutan

Sabtu, 23 November 2024 – 09:28 WIB

VIVA – Hingga akhir tahun 2024, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menorehkan kemajuan positif di industri perbankan nasional. Baru-baru ini, atas komitmennya dalam memimpin transformasi hijau berkelanjutan, Direktur Utama BRI Sunarso menerima Penghargaan CEO Terbaik atas kegiatan pembiayaan berkelanjutan yang paling luas dalam ajang TOP CEO Indonesia Awards 2024 yang diselenggarakan pada Jumat (15/11).

Baca juga:

Dorong pengembangan penyandang disabilitas, BRI Peduli salurkan beasiswa dan infrastruktur ke YPAC Jakarta

Top CEO Indonesia Awards 2024 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Tempo dan IDN Financials untuk memberikan penghargaan kepada para pemimpin perusahaan terbaik di pasar modal. Tahun ini, Top CEO Indonesia Awards 2024 memberikan tampilan khusus, dengan fokus pada CEO yang berhasil menerapkan kebijakan dan program lingkungan, sosial, dan kemasyarakatan. Inisiatif ini diakui dan dinilai mampu menginspirasi dunia usaha dan masyarakat luas.

Terdapat beberapa indikator penilaian, seperti pencapaian perusahaan dan pelaksanaan sejumlah program keberlanjutan selama menjabat sebagai CEO. Sunarso sukses memimpin perusahaan dengan mencatatkan pertumbuhan aset, modal, pendapatan, dan laba bersih, serta melaksanakan program keberlanjutan lingkungan, sosial, dan masyarakat.

Baca juga:

Siapkan dana pensiun untuk masa tua yang tenang dan stabil, cara buka BRIFINE di BRIMO

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penghargaan tersebut dipersembahkan untuk seluruh insan BRILiaN (pekerja BRI).

“Penghargaan ini saya persembahkan kepada insan BRILiaN yang telah memberikan kontribusi terbaik bagi BRI dan Indonesia,” ujarnya.

Baca juga:

BRI menyalurkan KUR Rp 158,6 triliun seiring terus didorongnya pelaku UMKM untuk naik kelas.

Selain itu, Sunarso menuturkan, pencapaian BRI tidak lepas dari keberhasilan BRI Grup yang secara konsisten mencatatkan kinerja luar biasa. Dari sisi bisnis, pada akhir triwulan III 2024, BRI mampu meningkatkan portofolio pendanaan stabilnya menjadi Rp764,8 triliun, terbesar di antara seluruh bank di Indonesia.

Kredit stabil BRI tetap fokus pada kredit KKUB (Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan) sebesar Rp764,8 triliun yang terdiri dari alokasi kredit pada bidang sosial sebesar Rp677,1 triliun, kredit KUBL (Kegiatan Usaha Lingkungan Hidup) sebesar Rp83,3 triliun, dan kredit keberlanjutan. pembiayaan obligasi 4,39 triliun.

Alokasi kredit ke KUBL antara lain pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan ramah lingkungan sebesar Rp55,58 triliun, transportasi ramah lingkungan sebesar Rp10,97 triliun, produk ramah lingkungan sebesar Rp7,97 triliun, dan energi terbarukan sebesar Rp6,18 triliun.

Namun dari sisi operasional dan lingkungan hidup, BRI telah menghitung emisi gas rumah kaca (GRK) mulai tahun 2020 dan seterusnya. Pada tahun 2022, BRI akan menentukan estimasi tersebut, termasuk emisi Tier 1, Tier 2, dan Tier 3, termasuk emisi yang dibiayai, yaitu emisi yang dihasilkan dari investasi dan pembiayaan yang dilakukan BRI.

Dari perhitungan tersebut, BRI menetapkan target penurunan emisi GRK dengan menggunakan tahun dasar 2022, dan pada tahun 2050, rentang 1, rentang 2, dan 3 telah menetapkan target emisi net nol untuk emisi berbahaya. Inisiatif Sasaran (SBTi). Upaya penurunan emisi karbon dilakukan melalui berbagai inisiatif, baik bisnis maupun operasional, dalam pengelolaan emisi karbon.

“Melalui penghargaan ini, BRI semakin memperkuat posisinya dalam penerapan prinsip-prinsip ESG di sektor perbankan dan menunjukkan bahwa keberhasilan dalam keberlanjutan bukan sekedar tujuan, namun merupakan bagian integral dari strategi dan operasional perusahaan,” tutup Sunarso. .

Halaman berikutnya

Alokasi kredit ke KUBL antara lain pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan ramah lingkungan sebesar Rp55,58 triliun, transportasi ramah lingkungan sebesar Rp10,97 triliun, produk ramah lingkungan sebesar Rp7,97 triliun, dan energi terbarukan sebesar Rp6,18 triliun.



Sumber