Hari Penglihatan Sedunia, waspadai komplikasi diabetes yang menyebabkan kebutaan namun tidak menunjukkan gejala

Jumat, 11 Oktober 2024 – 12:25 WIB

Jakarta – Hari Pengawasan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Oktober. Salah satu yang menjadi fokus Kementerian Kesehatan RI adalah masalah retinopati diabetik (RD) yang merupakan masalah kesehatan mata prioritas di Indonesia.

Baca juga:

5 tips mencegah diabetes dengan pola hidup sehat

RD adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling umum dan penyebab utama gangguan penglihatan di seluruh dunia. Gulir untuk informasi lebih lanjut!

Saat ini RD menjadi masalah kesehatan mata yang diprioritaskan di Indonesia karena menimbulkan berbagai beban baik penyakit, beban sosial dan finansial, seiring dengan meningkatnya jumlah penderita diabetes.

Baca juga:

Apakah sering buang air kecil setelah minum air merupakan hal yang normal atau pertanda adanya masalah kesehatan?

Guru Besar dan Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadja Mada, Profesor. Dr. Mohamed Bayu Sasongko, Sp.M(K), M.Epi, PhD, menjelaskan RD merupakan salah satu bentuk diabetes rumit di mana kadar gula tinggi pada akhirnya merusak pembuluh retina mata, terutama jaringan peka cahaya.

Baca juga:

Serangan jantung iskemik di bawah usia 35 tahun, diagnosis ketiga penyakit kronis ini dianjurkan

“Kondisi ini bisa menyerang siapa saja penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, terutama mereka yang gula darahnya tidak terkontrol dan sudah lama mengidap diabetes,” kata Profesor Bayu saat media briefing peluncuran Peta Visi Kesehatan 2025-2030 , dilaksanakan secara virtual, Kamis 10 Oktober 2024.

Lebih lanjut Prof Bayu menjelaskan, seringkali RD hanya menunjukkan gejala ringan atau bahkan tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Namun jika tidak ditangani, RD dapat menyebabkan kebutaan.

Oleh karena itu, pasien diabetes selalu disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata secara rutin minimal setahun sekali, meskipun tidak memiliki keluhan pada mata, jelasnya.

Di Indonesia, RD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting karena tidak hanya berdampak pada kualitas penatalaksanaan diabetes, namun juga kualitas hidup, produktivitas kerja, dan meningkatkan beban pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Meskipun banyak kemajuan dalam skrining, diagnosis, dan pengobatan, 75 persen penderita diabetes masih belum diskrining untuk mengetahui gangguan penglihatan terkait diabetes.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan setidaknya 80 persen penderita diabetes di semua negara.
dapatkan pemeriksaan mata secara teratur.

Peta Jalan Visi Kesehatan Indonesia 2025 – 2030 menargetkan pada tahun 2030, tidak hanya 80 persen penderita diabetes yang akan dilakukan skrining, namun setidaknya 60 persen penderita diabetes dengan kelainan mata akan mendapat pengobatan.

Halaman selanjutnya

Oleh karena itu, pasien diabetes selalu disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata secara rutin minimal setahun sekali, meskipun tidak memiliki keluhan pada mata, jelasnya.

Halaman selanjutnya



Sumber