Sandiaga mengatakan pariwisata di Indonesia berkembang positif

Sabtu, 12 Oktober 2024 – 02:06 WIB

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno membeberkan kemajuan pariwisata Indonesia di mata dunia. Hal itu disampaikan Sandi saat menjadi keynote speaker ITO 2025 yang diselenggarakan Forum Jurnalis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwarparekraf).

Baca juga:

Sandiaga Uno mengimbau UMKM memanfaatkan peluang ekonomi digital

Menurut Sandi, tren pariwisata saat ini mengarah pada pariwisata yang cenderung personal, customized, localized, dan ukurannya lebih kecil.

Ia mengungkapkan, terjadi peningkatan positif kunjungan wisman ke Indonesia yakni sebanyak 9,09 juta jiwa pada Januari hingga Agustus 2024 atau meningkat 20,38 persen year-on-year.

Baca juga:

Kisai Entertainment pada Q4-2024 dengan pendanaan $1 juta, mendongkrak kinerja ekonomi kreatif

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan media ke tvOne didampingi Chief Executive Officer tvOne Taufan Eko Nugroho Rotorasiko.

Sementara untuk wisatawan nusantara (visnas), total wisatawan nusantara mencapai 5,99 juta orang pada Januari-Agustus 2024. dibandingkan periode yang sama meningkat 19,20 persen.

Baca juga:

Sandiaga Uno buka-bukaan soal alasan meningkatnya perjalanan wisata ke Likupang

Menurut Sandi, tren pertumbuhan tersebut diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan perlunya pariwisata berkelanjutan sebagai masa depan sektor pariwisata. Hal ini juga sejalan dengan perubahan digital di dunia yang harus dirangkul oleh para operator pariwisata Indonesia.

Sandiaga Uno mengatakan, laporan World Economic Forum (WEF) yang dirilis pada 21 Mei 2024 menunjukkan Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan kinerja TTDI terbaik dari tahun 2019 dengan peningkatan sebesar 4,5%.

“Indonesia kini menduduki peringkat ke-22 dari 119 negara, mengungguli Belgia, peringkat ke-6 di kawasan Asia-Pasifik, dan peringkat ke-2 di ASEAN. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama lima arah seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata pernyataan pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Oleh karena itu, lanjut Sandiaga, tidak ada alasan untuk tidak menerima teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai salah satu transformasi digital saat ini. Konsep ekonomi berkelanjutan, yang mencakup ekonomi biru, ekonomi hijau, dan ekonomi sirkular, semakin hari semakin penting.

“Integrasi konsep Blue-Green-Cycle Economy (BGCE) dengan teknologi AI untuk menciptakan pariwisata ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan harus dilakukan sejak dini,” kata Sandi.

Sementara itu, Direktur Riset Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustin Rahayu juga mengatakan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pengembangan destinasi pariwisata berkualitas dilakukan sesuai prioritas pasar. yang berkembang menuju pariwisata berkelanjutan dan regeneratif.

“Hal ini melalui pengembangan pariwisata yang fokus pada ekonomi biru, hijau, dan sirkular. Termasuk pengembangan infrastruktur hijau untuk infrastruktur dasar dan penunjang pariwisata, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM),” jelas Ayu.

Halaman berikutnya

“Indonesia kini menduduki peringkat ke-22 dari 119 negara, mengungguli Belgia, peringkat ke-6 di kawasan Asia-Pasifik, dan peringkat ke-2 di ASEAN. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama lima arah seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata pernyataan pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Halaman berikutnya



Sumber