Profil Benny Laos, calon gubernur Malut yang tewas dalam kebakaran speedboat

Sabtu, 12 Oktober 2024 – 22:27 WIB

Jakarta – Calon Gubernur Malut Benny Laos meninggal dunia pada Sabtu, 12 Oktober 2024 pukul 17.20 WIB akibat kebakaran kapal di Pelabuhan Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Pulau Taliabu.

Baca juga:

Beberapa detik kemudian, perahu tersebut terbakar hebat hingga Gubernur Sumut Benny Laos tewas bersama 5 korban lainnya.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.05 WIB saat Benny Laos dan rombongan sedang berkampanye di Pulau Taliabu.

Speedboat rombongan calon gubernur Maluku Utara No 4 Beni Laos.

Baca juga:

Polda Malut mengungkap speedboat calon gubernur Malut Benny Laos meledak usai digunakan untuk kampanye Blusukan.

Menurut Kapolsek Pulau Taliabu, AKBP Totok Khandoyo, kapal yang ditumpangi Benny Laos tiba-tiba terbakar saat berada di pelabuhan.

Korban mengalami luka fisik berat dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSUD) Bobong untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun sayang, nyawa Benny Laos tak tertolong.

Baca juga:

Speedboat meledak dan terbakar, Gubernur Malut Benny Laos meninggal dunia

Kapolsek AKBP Pulau Taliabu Totok Handoyo kepada wartawan, Sabtu, 12 Oktober 2024, mengatakan, “Calon Gubernur Sumut (Kagub) dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.20 WIB.”

Pihak RSUD telah berupaya semaksimal mungkin, namun korban dalam keadaan tidak sadarkan diri (koma) dan berada di IGD selama kurang lebih 2 jam dan dinyatakan meninggal dunia, lanjutnya.

Profil Benny Laos

Benny Laos

Benny Laos lahir pada tanggal 8 Agustus 1972 di Ternate, Maluku Utara. Dia adalah anak keenam dari delapan bersaudara.

Saat ini Benny Laos memiliki seorang istri yang sangat cantik bernama Shirley Tjoanda dan memiliki tiga orang anak yaitu dua laki-laki dan satu perempuan.

Sejak kecil, Benny sudah menunjukkan minat yang besar dalam membaca dan bekerja. Ia memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Raja Chris dan melanjutkan sekolah menengahnya di yayasan yang sama.

Namun saat duduk di bangku SMA, Benny memilih merantau ke Malang tempat ia bersekolah di SMA Kor Jesu. Sayangnya, setelah satu semester, ia harus kembali ke kampung halaman karena situasi yang menurutnya mustahil.

Speedboat rombongan calon Gubernur Maluku Utara Nomor Urut 4 Benny Laos.

Speedboat rombongan calon Gubernur Maluku Utara Nomor Urut 4 Benny Laos.

Sekembalinya ke Ternate, Benny mencoba mencari pekerjaan lain. Ia bekerja di toko elektronik, memiliki usaha pertukangan, dan menjadi kontraktor.

Meski putus sekolah, Benny tak putus asa untuk melanjutkan pendidikannya. Di Manado, ia mendapat paket C dan berhasil mendapatkan ijazah SMA.

Pada tahun 2009 melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado, dan lulus pada tahun 2016.

Berkat kegigihannya yang tinggi dalam menyelesaikan sekolah, Benny Laos berhasil menjadi politikus Indonesia yang menjabat Bupati Pulau Morotai pada 2017-2022 bersama Asrun Padoma.

Benny Laos juga maju sebagai calon Wakil Gubernur Maluku Utara periode 2013-2018. Pada pemilu kali ini, ia berpasangan dengan Syamsir Andili.

Meski sama-sama berusaha dan mendapat dukungan dari berbagai kalangan, sayangnya mereka tidak memenangkan pemilu.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Publik (LHKPN) yang dilaporkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Benny Laos tercatat memiliki uang lebih dari Rp 500 miliar.

Hilangnya Benny tentu membuat banyak orang sangat sedih. Benny dikenang oleh teman-teman dan rekan bisnisnya sebagai sosok yang penuh semangat dan selalu berusaha memberdayakan orang-orang di sekitarnya.

Halaman berikutnya

Benny Laos lahir pada tanggal 8 Agustus 1972 di Ternate, Maluku Utara. Dia adalah anak keenam dari delapan bersaudara.

Halaman berikutnya



Sumber