Yusril, atas nama Prabowo, mengaku ditawari posisi Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Senin, 14 Oktober 2024 – 17:09 WIB

Jakarta – Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengaku ditawari posisi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) di kabinet Prabowo Subianto.

Baca juga:

Jika Prabowo menerima persiapan personelnya, PDIP akan mengusulkan nama-nama calon menteri

Hal itu diungkapkan Yusril usai menerima tantangan Prabowo sebagai Presiden RI 2024-2029 di kediamannya Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Senin, 14 Oktober 2024.

Pertama, Yusril menjelaskan Kementerian Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Kemenko Polhukam) pada masa pemerintahan Prabowo akan dibagi menjadi dua, yakni Kementerian Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan.

Baca juga:

Wakil Komisioner Polri Jenderal Agus Sambangi Mabes Prabowo dan Bahas Posisi Menteri?

“Iya, Menko Polhukam yang tadi ada di sana dibagi dua: Menko Polhukam dan satu lagi Menko Polhukam,” kata Yusril di Jalan Kertanegara IV, selatan. . Jakarta.

Baca juga:

AHY meminta kesuksesan pembangunan fisik dan sumber daya manusia di pemerintahan Prabowo

Yusril kemudian mengatakan dirinya ditunjuk oleh Prabowo sebagai Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia.

“Saya membantu Pak Prabowo di bidang yang ditugaskan, yang sebenarnya bidang saya, di bidang hukum dan HAM,” kata Yusril.

“Jadi sekarang persoalan ini sudah diangkat sehingga ada menteri koordinator yang menangani masalah hukum dan HAM. Tugasnya mencakup kementerian hukum dan hak asasi manusia lainnya. Tapi ada kementerian lain, lembaga lain, yang berada di dalam pemerintahan, ” jelasnya.

Sejumlah pejabat mendatangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. Mereka yang datang diharapkan bisa menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Sejumlah tokoh di antaranya adalah aktivis hak asasi manusia Natalius Pigai, politikus Partai Gerindra Prasetyo Hadi. Selain itu, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, politikus Partai Gerindra Fadli Zon.

Lalu ada pula politikus Partai Golkar Nusron Wahid, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sayfullo Yusuf atau Gus Ipul, dan politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait.

Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Pakar Hukum dan Konstitusi Yusril Ihza Mahendra, Wakapolri, Komjen Pol. Agus Andrianto.

Halaman berikutnya

“Jadi sekarang persoalan ini diangkat sehingga ada menteri koordinator yang menangani masalah hukum dan HAM. Tugasnya mencakup kementerian hukum dan HAM lainnya. Tapi ada kementerian lain, lembaga lain, yang berada di dalam pemerintahan, ” jelasnya.

Halaman berikutnya



Sumber