Lebih dari 300 tentara UNIFIL tewas saat menjalankan tugas di Lebanon

Senin, 14 Oktober 2024 – 19:45 WIB

VIVA – Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) kembali menjadi sasaran serangan militer Israel di desa Ramiya, Distrik Bint Jbell, Lebanon, Minggu 13 Oktober 2024.

Baca juga:

Netanyahu menelepon Sekretaris Jenderal PBB dan meminta pasukan UNIFIL untuk mengungsi sebelum ada korban jiwa

Menurut berita yang dipublikasikan VIVA militer dari situs resmi UNIFIL, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 pagi waktu setempat.

Saat itu, sejumlah personel UNIFIL sedang memantau sejumlah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang melintasi Garis Biru menuju Lebanon.

Baca juga:

Israel telah memutuskan untuk menyerang Iran, meski waktunya belum jelas

Dua unit tank tempur utama (MBT). Merkava Mark IV Tentara Israel dengan sengaja dan paksa memasuki kawasan tersebut dan menghancurkan gerbang pos militer UNIFIL.

VIVA Militer: Kendaraan tentara UNIFIL diserang di Lebanon selatan

Baca juga:

Kemunculan Jenderal Halevi di hadapan tentara Israel, apakah kabar kematiannya hanya bohong?

Hal ini jelas memerlukan respon yang kuat dari pasukan UNIFIL. Pasalnya, operasi tentara Israel telah mengancam dan membahayakan keberadaan pasukan penjaga perdamaian PBB.

Ini adalah ketiga kalinya provokasi militer Israel dilakukan terhadap pasukan UNIFIL. Pada 10 Oktober 2024, pasukan Zionis juga menyerang markas UNIFIL di Nakura, melukai dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sehari kemudian, tank dan buldoser militer Israel bahkan merobohkan sejumlah tembok markas UNIFIL. Dua petugas UNIFIL juga terluka dalam insiden ini.

Sejak didirikan pada tanggal 19 Maret 1978, ratusan anggota UNIFIL telah menjadi korban serangan baik oleh tentara Israel maupun pemberontak Lebanon.

VIVA Militer: Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL)

VIVA Militer: Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL)

Menurut berita dari Organisasi Penjaga Perdamaian PBBtotal 338 anggota UNIFIL tewas selama misi penjaga perdamaian di Lebanon. Seluruh korban tewas berasal dari 29 negara, termasuk Indonesia.

Korban terbanyak berasal dari Irlandia yang menewaskan 48 tentara. Lalu ada 39 tentara Perancis dan 38 personel militer Ghana.

36 lainnya berasal dari Fiji, 31 dari Nepal, dan 21 dari Norwegia. Sementara itu, tiga prajurit TNI juga tewas. Dua anggota TNI meninggal pada tahun 2023 dan satu lagi pada tahun 2020.

Halaman berikutnya

Sehari kemudian, tank dan buldoser militer Israel bahkan menghancurkan sejumlah tembok markas UNIFIL. Dua petugas UNIFIL juga terluka dalam insiden ini.

Halaman berikutnya



Sumber