9 anak korban aksi asusila Panti Asuhan “Tangerang” telah dikembalikan ke keluarganya

Senin, 14 Oktober 2024 – 22:14 WIB

Tanggerang, VIVA — Sebanyak 9 anak Panti Kesejahteraan Sosial Kota Tangerang yang menjadi korban kasus perbuatan asusila di panti asuhan Kelurahan Kunjiran Inda, Kecamatan Penang, Kota Tangerang, telah dikembalikan ke keluarga.

Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Mulyani mengatakan, kepulangan anak tersebut harus mendapat persetujuan dan pengawasan dari Polres Metro Kota Tangerang, sehingga bersedia menyerahkannya kepada keluarga atau orang tua masing-masing.

Pemulangan anak-anak tersebut dilakukan secara bertahap dengan tujuan berbeda-beda baik kota maupun kabupaten. Tujuh anak dibawa langsung oleh orang tuanya, dua lainnya langsung dibawa ke rumahnya yang telah ditentukan oleh Dinas Sosial Kota Tangerang, ujarnya, Senin. , 14 Oktober 2024.

Baca juga:

Mengetahui minyak Tamanu dan buah Tengkawang, mampu menghilangkan masalah kulit sensitif pada anak

Tempat panti asuhan dikepung oleh polisi

Foto:

  • VIVA.co.id/Shirley (Tangerang)

Dari 13 lainnya, sisanya 4 anak masih berada di RPS dan menunggu proses lebih lanjut di Polres Metro Tangerang Kota.

“Masih ada 4 anak lainnya dan berdasarkan statusnya, keempat anak ini tidak memiliki orang tua. Saat ini mereka dalam RPS dan masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Polres Metro Tangerang. Jadi sementara rencananya sudah siap untuk dibawa dipindahkan. ke Mulya Jaya Center, Jakarta atau tempat aman lainnya yang telah disiapkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) di Tangerang, Tihar Sopian menambahkan, pemulangan sembilan anak panti asuhan tersebut tidak dilakukan dengan cara yang sama. Melalui DP3AP2KB Kota Tangerang, bantuan diberikan oleh kelompok profesi seperti kesehatan dan psikolog.

“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pelayanan Perempuan dan Anak di kota atau kabupaten tempat anak-anak tersebut dipulangkan, yaitu kami terus memantau status kesehatan dan terutama pemulihan mental dan psikologis anak-anak tersebut. Dalam hal ini, Tangerang DP3AP2KB Kota memantau terus perkembangan rehabilitasi anak-anak tersebut,” ujarnya.

Baca juga:

Perkembangan anak terbentuk pada dua tahun pertama, jangan abaikan faktor ini agar tumbuh kembangnya maksimal

Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin) mengadakan acara World Vision Day pada minggu kedua setiap bulan Oktober di Sarina Yard, Jakarta, Minggu, 13 Oktober 2024.

Hari Penglihatan Sedunia: 60.000 anak Indonesia menderita gangguan penglihatan

Kementerian Kesehatan menyatakan berdasarkan hasil skrining pada tahun 2023-2024, terdapat sekitar 60.000 anak yang mengalami gangguan penglihatan.

img_title

VIVA.co.id

13 Oktober 2024



Sumber