Profil Yusril Ihza Mahendra, Pendiri Partai PBB, Ditunjuk Menko Hukum dan HAM di Kabinet Prabowo

Selasa, 15 Oktober 2024 – 18:38 WIB

Jakarta – Mantan Ketua PBB Yusril Ihza Mahendra menjadi salah satu tokoh yang diundang Prabowo Subianto ke Kertanegara untuk menjadi calon kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca juga:

Politisi Gerindra Ferri Julianto meminta Prabowo mengelola koperasi

Yusril tiba di rumah Prabowo Subianto di Kertanegara pada Senin, 14 Oktober 2024, ia mengaku mendapat tawaran jabatan Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Pakar hukum tata negara itu menjelaskan, Kementerian Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Kemenko Polhukam) pada masa pemerintahan Prabowo terbagi menjadi dua, yaitu Kementerian Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan.

Baca juga:

Bongkar 10 Sumber Kekayaan Raffi Ahmad yang Tergabung di Kabinet Prabowo-Gibran, Posisi Apa yang Didudukinya?

“Iya, Menko Polhukam yang tadi ada di sana terbagi dua: Menko Polhukam dan satu lagi Menko Polhukam,” kata Yusril di Jalan Kertanegara IV, sebelah selatan Gedung DPR. negara. Jakarta, Dushanbe, 14 Oktober 2024, kutipan dari VIVA.co.id.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Yusril Ihza Mahendra

Baca juga:

Prabowo juga meminta Lodewijk membantu pemerintahannya: mensukseskan 8 program prioritas

“Saya membantu Pak Prabowo di bidang yang ditunjuknya, yang sebenarnya bidang pribadi saya, di bidang hukum dan HAM,” kata Yusril.

Profil Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Mahendra lahir pada tanggal 5 Februari 1956 di Manggar, Belitung Timur, beliau adalah seorang pengacara, akademisi di bidang hukum tata negara dan politikus, serta salah satu pemikir dan intelektual terkemuka Indonesia.

Beliau mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Indonesia (UI) bidang Filsafat dan pada tahun 1983 memperoleh gelar Hukum Tata Negara dari UI.

Tak sampai disitu saja, ia meraih gelar master di bidang ilmu sosial dari Universitas Punjab pada tahun 1984 dan gelar doktor di bidang ilmu politik dari Universiti Sains Malaysia.

Semasa kuliah, beliau aktif di berbagai organisasi, seperti anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum UI dan ketua Dewan Pertimbangan Mahasiswa UI.

Yusril juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan pernah menjadi anggota Dewan Pekerja Kongres PB HMI.

Pada tahun 1999, setelah Presiden Soeharto lengser, ia hampir terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia pada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (PCA).

Yusril merupakan sosok pendiri Partai Bulan Sabit Merah (PBB) yang merupakan jelmaan Partai Massumi Islam di era Presiden Sukarno.

Pengalaman birokrasi Yusri ditempatkan sebelum terjun ke dunia politik, pada era Soeharto ia berjasa menjadi guru besar hukum ketatanegaraan Universitas Indonesia (UI) yang menulis naskah pidato-pidato Soeharto.

Ia berkali-kali dipercaya pemerintah sebagai menteri sejak Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) pada 1999-2001.

Setelah itu, pada masa pemerintahan Presiden Megawati pada 2001-2004, Yusril kembali dipercaya menjabat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, hingga menduduki jabatan Menteri Negara pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2007. Sekretaris.

Rekor Yusril Ihza Mahendra

  • Penulis pidato Presiden Soeharto, 1997
  • Ketua Bagian Hukum dan Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI DKI Jakarta, 1996-2000
  • Wakil Presiden dan Presiden Organisasi Konsultatif Hukum Asia dan Afrika, Delhi
  • Anggota Dewan Panggilan Islam DPP Indonesia, 1996-2000
  • Pendiri dan Pemimpin Partai Bulan Sabit Merah (PBB), 1998-2005
  • Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, 26 Agustus 2000-7 Februari 2001
  • Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kabinet Gotong Royong, Agustus 2001-2004
  • Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu, 20 Oktober 2004-2007
  • Pendiri firma hukum “Ihza dan Ihza”
  • Ketua Umum Partai Bintang Bulan Sabit Merah 2015-2020

Halaman selanjutnya

Yusril Ihza Mahendra lahir pada tanggal 5 Februari 1956 di Manggar, Belitung Timur, beliau adalah seorang pengacara, akademisi di bidang hukum tata negara dan politikus, serta salah satu pemikir dan intelektual terkemuka Indonesia.

Halaman selanjutnya



Sumber