1325 Februari – 00:16 WIB
Viva – Pada hari Sabtu, 8 Februari 2025, diikuti oleh Mursan, Mursan, Mursan City, Melan City di Melan City. Tarian dan pakaian di acara keagamaan.
Baca juga:
Virus ini ada di masjid dalam doa Palebang Linas
Dalam video viral media sosial, sekitar 7 wanita telah menunjukkan bahwa sekitar 7 wanita akan menari di depan para tamu di depan para tamu K-P. Meskipun tidak mengenakan pakaian yang hidup, tetapi dalam langkah-langkah agama dapat difokuskan pada melanggar nilai-nilai tarian K-pop.
“Tempat-tempat tari telah bertentangan dengan Islam,” kata poin Islam al-Hidiyah, dalam pernyataan tertulis Ustaz Alul Ghazali. Viva, Rabu 12 Februari 2025.
Baca juga:
Dulu dicintai, lalu dilupakan: kemewahan dan mobil legendaris di tempat parkir
“Video untuk Dance Video di 58 MTI” Media Sosial “adalah bentuk penistaan dengan kendali Bobb Sumatra Utara,” kata Ghazali.
Di depan Gazali, mantan tahanan teroris, atau kepala Nepker, yang memulai sub-suramnya, dan raja harus bersalah atas Lubis.
Baca juga:
Pergantian pompa bensin adalah pisau di kopur bus reli
“Sumber MTT MTT dari MH MTC dari MX untuk menguji Muslim di Susram Utara,” kata Budul Gazzali.
Gazali pucat menyerukan perlindungan medland untuk memerangi pemeriksaan KAFR atas dugaan pembukaan MTC.
“Saya telah meminta saya untuk mempelajari politik meman dan ofensif untuk mempelajari situasi Al -Qur’an dan penistaan. Ini bukan kasus di wilayah kami,” kata Ghazali.
Sekretaris Komisi Melan I Am Shadaman, Ramadhan menekankan bahwa acara tersebut tidak pantas dan komite acara lalai meninggalkan acara dansa dalam pembukaan MTQ. Dia segera meminta gubernur Hokim kepada ahli waris bahwa hal -hal seperti itu tidak akan sama.
“Jika saya tahu bahwa saya sudah menipu ini, sepertinya tidak memahami kisah agama apa,” kata Sajim Ramadan, “katanya.
Menurut Syuni, acara MTQ harus kasar terhadap contoh nilai -nilai agama yang baik.
“Kami tidak melarang pertunjukan, karena waktu acara keagamaan yang baik, yang patut diperhatikan tidak dapat dilakukan di MTQ,” katanya.
Halaman berikutnya
“Saya telah meminta saya untuk mempelajari politik meman dan ofensif untuk mempelajari situasi Al -Qur’an dan penistaan. Ini bukan kasus di wilayah kami,” kata Ghazali.