BI menyebutkan rupee melemah 2,82 persen akibat konflik di Timur Tengah

Rabu, 16 Oktober 2024 – 17:37 WIB

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan rupiah melemah 2,82 persen. titik ke titik (ptp) bulan ini sampai dengan 15 Oktober 2024.

Baca juga:

Timur Tengah memanas, Gubernur BI memperingatkan meningkatnya ketidakpastian keuangan global

Gubernur BI Perry Varjio menjelaskan pelemahan rupee terutama disebabkan oleh memanasnya geopolitik di Timur Tengah.

Rupee melemah sebesar 2,82 persen ptp pada Oktober 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Pelemahan nilai tukar ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya ketidakpastian global akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kata Perry dalam siaran pers. konferensi. Di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 16 Oktober 2024.

Baca juga:

Bank Indonesia Pertahankan BI Rate di 6 Persen, Ini Alasannya

Rupee dan Dolar AS di Jakarta.

Foto:

  • ANTARA FOTO/Puspa Pervitasari

Tapi, kata Perry, jika dibandingkan dengan level akhir Desember 2023, rupee sudah terdepresiasi 1,17 persen atau lebih baik di beberapa negara.

Baca juga:

Indonesia dan Jepang telah memperpanjang perjanjian pertukaran mata uang bilateral

“Hal ini lebih baik dibandingkan dengan pelemahan peso Filipina, dolar Taiwan dan won, yang terdepresiasi masing-masing sebesar 4,25 persen, 4,58 persen, dan 5,62 persen,” ujarnya.

Ke depan, jelas Perry, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap stabil dengan imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia yang baik. Kewajiban Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian.

“Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk memperkuat strategi operasi moneter yang pro pasar dengan mengoptimalkan instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik modal asing, dan mendukung apresiasi rupiah,” ujarnya. dikatakan. ditambahkan.

konferensi pers Pengumuman hasil pertemuan konsultasi satu bulan di bulan Oktober

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV tahun 2024 akan ditopang oleh 2 mesin perekonomian tersebut

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Varjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 akan ditopang oleh permintaan domestik.

img_title

VIVA.co.id

16 Oktober 2024



Sumber