Seribu Bayang Poornama menyuguhkan kisah cinta romantis yang dilatarbelakangi keresahan para petani.

Kamis, 17 Oktober 2024 – 05:41 WIB

Jakarta, VIVA- Kekhawatiran para petani terhadap permasalahan yang mereka hadapi saat memulai produksi menginspirasi sutradara Yahdi Jamhoor untuk membuat film yang berlatar belakang dunia pertanian.

Baca juga:

Tayang di Indonesia, Ini Sinopsis dan Jadwal Film “The Substance”.

Melalui perusahaan produksinya Baraka Film, Yahdi mencoba menjawab kekhawatiran tersebut dalam film romantis bertema pertanian yang belum dirilis. “Seribu Bayang Purnama” saat ini sedang menjalani produksi sejak akhir September tahun lalu dengan syuting di beberapa lokasi di pedesaan Indonesia.

“Industri pertanian merupakan salah satu sektor industri terpenting bagi Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris, namun kenyataannya para petani banyak menghadapi kendala dalam meningkatkan produksi, mulai dari tingginya harga benih dan pupuk mineral, hingga tidak dapat menghasilkan produk pertanian. . Sulitnya distribusi pangan dan juga ketidakstabilan produk pangan. Hal ini menginspirasi kami untuk mencoba mengungkapkan keprihatinan tersebut melalui film ini.” ujar Yahdi Jamhur, sutradara film “Seribu Bayang Purnama” yang sebelumnya banyak bekerja di film dokumenter dan memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia jurnalistik.

Baca juga:

Didorong oleh pemerintah, digitalisasi ini akan memberikan kemudahan bagi petani karet

Dibintangi oleh Martino Lio, Nugi, Givina, Aksara Dena, dan Whani Dharmawan, film ini siap memberikan warna baru di perfilman Tanah Air.

Untuk menyuguhkan suasana dan keindahan alam yang sesungguhnya, Baraka Films terlebih dahulu melakukan riset mendalam kepada para petani di kawasan tersebut.

Baca juga:

Jokowi mengandalkan Pusat Penelitian Genomik Pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dalam menghadapi perubahan iklim

Melalui film ini, Yahdi dan timnya berkomitmen untuk memberikan gambaran kehidupan petani yang kuat dengan sinematografi yang indah serta cerita yang mendalam dan relevan. Proses produksi film tersebut saat ini sedang dalam tahap akhir sebelum masuk ke tahap penyuntingan.

Ringkasan

“Seribu Bayang Poornama” bercerita tentang konflik antara dua keluarga yaitu keluarga Budi (diperankan Nugi) dan putranya Putro (Martino Lio) serta keluarga Gatot (Vhani Dharmawan) dan putranya Dodit (Aksara Dena). ), yang disebabkan oleh prinsip ekonomi yang bertentangan.

Film ini tidak hanya sekedar film dramatis, namun juga mengungkapkan keprihatinan para petani terhadap mahalnya biaya produksi. menyeimbangkan dengan alam dan mengingatkan betapa pentingnya pertanian dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Di tengah keresahan petani akibat kenaikan harga pupuk, tentu saja kisah cinta bersemi antara Putro dan Ratih, namun gagal panen akibat perseteruan keluarga.

“Seribu Bayang Poornama” dijadwalkan tayang di bioskop pada akhir tahun 2024 dan diharapkan dapat menginspirasi pemirsa untuk mengapresiasi dunia pertanian sebagai penunjang akses pangan kita sehari-hari. Film ini juga diharapkan dapat menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. “Melalui film ini, kami mencoba memberikan penonton untuk melihat lebih dekat kehidupan para petani Indonesia dengan segala tantangan yang mereka hadapi, namun pada akhirnya mereka harus berusaha untuk tetap menghasilkan sesuatu yang dapat mereka jalani.” Tutup kotaknya.

Halaman selanjutnya

Ringkasan



Sumber