Amanda Manopo bercerita tentang dunia hiburan, mengaku lelah dan ingin menyerah

Jakarta – Dunia hiburan selalu penuh dengan kisah-kisah inspiratif para aktor. Salah satu aktris muda berbakat Amanda Manopo yang menyentuh hati saat menceritakan kisah hidupnya dalam wawancara di channel TS Media.

Baca juga:

Respons mengejutkan Ratu Anne usai Arya Saloka ketahuan berkencan dengan Amanda Manopo di Korea Selatan

Bersama aktris legendaris Christine Hakeem, Amanda mengungkap perjalanan hidupnya, tantangan karier, hingga kenangan mengharukan mendiang ibunya yang selalu memotivasi dirinya untuk terus maju.

Air mata Christine Hakeem menambah kesan mendalam, apalagi keduanya berbagi pengalaman menjalani hidup penuh perjuangan di dunia hiburan, termasuk pengorbanan sosok ibu dalam hidup mereka.

Baca juga:

Hubungan Amanda Manopo dan Arya Saloka kembali menjadi sorotan, netizen: Menjadi Ratu Anne sungguh menyakitkan

Amanda memulai karirnya pada usia 8 tahun. Namun karir tersebut bukanlah sesuatu yang dipilihnya secara sukarela, melainkan terpaksa karena kondisi ekonomi keluarganya. Ibunya mendorong Amanda untuk mengikuti casting dan bekerja keras di dunia hiburan.

Amanda Manopo dulu dan sekarang

Baca juga:

Di pelukan! Amanda Manopo dikabarkan mendampingi Arya Saloka menghadiri Festival Film Internasional Busan 2024

Tanpa persiapan atau pengetahuan mendalam tentang dunia akting, Amanda hanya mengikuti perkataan ibunya, percaya bahwa ini adalah jalan hidup yang ditetapkan Tuhan.

“Awalnya harus. Aku nggak ngerti akting, nggak pernah belajar, tapi mama selalu bilang, mungkin ini jalanku, nanti Tuhan yang menentukan,” kata Amanda, dari YouTube TS Media, Rabu, 16 Oktober 2024.

Meski usianya masih sangat muda, Amanda sudah merasakan kerasnya bekerja di dunia entertainment, apalagi ia harus syuting hingga larut malam bahkan hingga pagi hari untuk keperluan promosi. Saat itu ia belum mengerti arti bekerja, hanya mengikuti arus saja, tidak tahu kemana arah hidupnya.

Salah satu yang menarik dari wawancara tersebut adalah saat Amanda bercerita tentang ibunya. Amanda mengungkapkan betapa besarnya peran ibunya dalam hidupnya. Ia tidak hanya bertindak sebagai pengangkat profesi, tetapi juga sebagai contoh sikap tidak mementingkan diri sendiri. Meski sang ibu kini telah tiada, namun kenangan perjuangan mereka bersama akan selalu membekas di hati Amanda.

“Ibu selalu bersamaku. Dari pagi hingga sore, di tengah hujan, kami mengendarai sepeda motor, hari-hari itu kami habiskan bersama. Dulu, sebelum tidak ada mobil, kami berdua selamat, kami bertengkar,” kata Amanda.

Amanda bahkan pernah meminta ibunya untuk menggantikannya sebagai artis karena merasa terlalu lelah untuk melanjutkannya. Namun, ibunya selalu menyemangati dan membuatnya yakin bahwa segala pengorbanan mereka akan membuahkan hasil.

Mendengar cerita Amanda, Christine Hakim yang dikenal sebagai salah satu aktris senior terpopuler di Indonesia pun ikut terharu. Menurut Christine, pertemuannya dengan Amanda benar-benar mengubah pandangannya terhadap aktris muda tersebut. Awalnya ia hanya mengenal Amanda dari layar kaca, namun setelah mendengar kisah perjuangannya, Christine mengubah pandangannya.

“Saat pertama kali bertemu Amanda, cara pandangku berubah 180 derajat. Melihat perjuangan dan ketulusan hatinya, aku sangat terkesan. Ternyata itu lebih dari sekadar gambaran di layar,” kata Christine.

Christine juga menambahkan, perjuangan Amanda, apalagi hidup tanpa ibunya, sungguh luar biasa. Christine memuji tekad Amanda untuk bertahan, meski dalam keadaan yang sangat sulit.

Dalam wawancara tersebut, Amanda juga menceritakan prinsip hidup yang selalu ia anut, yaitu selalu bersikap manusiawi. Nilai ini diajarkan kepadanya oleh mendiang ibunya yang selalu menekankan pentingnya berdoa, bersyukur dan berbagi kepada sesama.

Amanda percaya bahwa bersikap baik dan memperlakukan orang lain dengan baik adalah kunci untuk bertahan di dunia hiburan yang kompetitif dan menggoda. “Saya selalu ingat pesan ibu saya, jangan pernah lupa berdoa dan bersyukur. Ibu juga selalu mengajarkan saya untuk berbagi dan memanusiakan sesama,” kata Amanda.

Di akhir wawancara, Amanda mengungkapkan meski sang ibunda telah tiada, ia selalu berusaha membuktikan bahwa dirinya baik dan mampu memberikan yang terbaik. Namun ada satu hal yang masih sangat disesali Amanda, ia merasa tidak mendapat kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya kepada ibunya selama ia masih hidup.

“Kalau ibu masih di sana, aku tidak tahu harus berkata apa. Jujur saja, saat aku harus mengungkapkan perasaanku secara langsung, aku merasa tidak enak dan sekarang sudah terlambat. Aku hanya berharap ibu tahu bahwa aku selalu berusaha melakukan yang terbaik. ,” kata Amanda dalam video wawancaranya.

Tak hanya Amanda yang bercerita tentang ibunya, Christine Hakeem juga berbagi kenangan ibunya yang berjuang keras demi keluarganya. Christine mengenang, ibunya adalah anak tertua dari 15 bersaudara dan harus membantu ayahnya yang seorang pegawai negeri sipil menghidupi keluarga besar mereka. Ibunya bahkan melakukan berbagai pekerjaan di rumah untuk menjamin pendidikan adik-adiknya.

Christine pun mengungkapkan rasa cintanya yang mendalam kepada sang ibu dan berharap agar segala pengorbanan sang ibu dapat disembah dan diterima di sisi Tuhan. “Ibu saya selalu mengingatkan ayah saya untuk tidak korupsi. Meski sulit, ibu saya tidak pernah mengeluh. Beliau membiayai pendidikan adik-adiknya sampai tamat,” kenang Christine.

Di akhir wawancara, Amanda Manopo dan Christine Hakeem bercerita tentang film terbaru mereka, If Your Mother Is Not There Tomorrow. Film ini mengangkat tema yang sangat dekat dengan kisah pribadi mereka yaitu hubungan ibu-anak, pengorbanan dan cara menghadapi kehilangan orang tua yang memperjuangkan keluarga.

“Yang ingin disampaikan oleh film ini adalah tentang waktu dan komunikasi antar keluarga, dimana semua anak sudah beranjak dewasa dan akhirnya memiliki kehidupan masing-masing, dan waktunya dihabiskan untuk urusan duniawi. Hingga akhirnya kita lupa, siapa lagi orang tua yang membesarkan kami dan mengajari kami semua hal yang perlu kami rangkul,” kata Amanda Manopo.

Amanda Manopo juga menambahkan, film ini merupakan proyek yang sangat pribadi baginya karena berkaitan dengan pengalamannya. “Di film ini kita diberikan kebebasan Pak Rudy untuk mengembangkan karakter kita. “Kami bahkan diajak bercerita tentang bagaimana hal itu ditulis di sana, dari pengalaman kami sendiri,” kata Amanda.

“If Your Mother Is Not There Tomorrow” akan dirilis pada 14 November 2024 dan diharapkan menjadi acara emosional yang akan menantang setiap anggota keluarga untuk memikirkan hubungan mereka dengan orang tuanya. Diharapkan film ini dapat menyentuh hati penonton dan mengingatkan kita untuk lebih menghargai waktu bersama keluarga.

Halaman selanjutnya

Meski usianya masih sangat muda, Amanda sudah merasakan kerasnya bekerja di dunia entertainment, apalagi ia harus syuting hingga larut malam bahkan hingga pagi hari untuk keperluan promosi. Saat itu ia belum mengerti arti bekerja, hanya mengikuti arus saja, tidak tahu kemana arah hidupnya.

Halaman selanjutnya



Sumber