Kamis, 17 Oktober 2024 – 12:29 WIB
Jakarta – DPRK baru saja menyetujui pengangkatan Wakil Menteri Pertahanan M Herindra sebagai Kepala Direktorat Intelijen Negara (SID). Herindra menggantikan Budi Gunawan (BG) yang sebelumnya menjabat Kepala BIN.
Baca juga:
Sidang Paripurna DPR, Herindra sah menggantikan Pemimpin BIN Budi Gunawan
Direktur Eksekutif perusahaan “Indo Barometer” M. Kodari menilai Letjen TNI (Purn) TNI Muhammad Herindra diangkat menjadi Kepala Direktorat Intelijen Negara (BIN). Setidaknya ada empat alasan Herindra disebut sebagai pemimpin BIN yang sah
Baca juga:
Tengok saja prestasi Menteri Pertanian Amron Sulaiman 10 bulan lalu sebagai menteri
Pertama, Herindra mempunyai pengalaman militer yang cukup sehingga dianggap sebagai sosok yang tepat untuk mengembangkan BIN ke depan.
“Saya menilai penunjukan Pak Herindra sangat tepat dalam beberapa hal. Pertama, beliau adalah taruna terbaik Akmiliter, beliau adalah Adhi Makayasa dan Tri Sakti Viratama.” 1987,” kata Qadari. Kamis, 17 Oktober 2024
Baca juga:
Yang paling terkenal: calon menteri Prabowo berkumpul di Hambalang, misionaris keliling luar negeri Nyambi
Kedua, kata Qadari, Herindra memiliki pengalaman kepemimpinan yang sangat luas, khususnya di bidang militer. Hal ini menjadi landasan bagi Herindra untuk membaca situasi masyarakat di lapangan dan menyikapi perkembangan lingkungan hidup, baik di tingkat global, regional, maupun nasional.
“Pengalamannya di militer, termasuk menjadi Panglima Kodam Siliwangi, sangat luas. Oleh karena itu, Pangdam mewajibkan pemimpinnya memahami berbagai situasi dan kondisi di daerah, termasuk aspek sosial politik yang diperoleh dari intelijen, kata Qadari.
Ketiga, Qadari menyebut Herindra merupakan orang kepercayaan Presiden terpilih Prabowo Subianto saat bersama-sama memimpin Kementerian Pertahanan.
Kadari menilai posisi Kepala BIN sangat penting dan strategis. Oleh karena itu sebaiknya diisi oleh orang yang terpercaya dan setia.
“Dia orang kepercayaan Pak Prabowo yang dibuktikannya sebagai Wakil Menteri Pertahanan, dan ini sangat penting, karena Kepala BIN harus loyal kepada presiden,” kata Qadari.
“Pengguna utama BIN adalah presiden, oleh karena itu semua informasi BIN kepada presiden harus akurat dan dapat dipercaya. Syaratnya, Kepala BIN harus loyal kepada presiden,” imbuhnya.
Keempat, Qadari menilai Herindra sebagai tokoh senior militer yang berpengalaman, dihormati, dan memiliki jaringan serta koneksi luas dengan berbagai pihak.
“Pak Herindra adalah tokoh senior di dunia militer dan keamanan dan ini akan membuatnya berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan jaringan serta komunikasi dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Dengan jaringannya yang luas, kata Qadari, akan memudahkan tugas Herindra sebagai Kepala BIN dan ia yakin bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara.
“Sebenarnya Pak Herindra juga punya banyak teman, jaringannya luas, dan ini membantunya dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala BIN,” jelas Qadari.
Saya optimis Pak Herindra berhasil menjalankan tugasnya sebagai Kepala BIN dan memberikan kontribusi terbaik bagi presiden dan negara, kata Qadari.
Halaman selanjutnya
Ketiga, Qadari menyebut Herindra adalah orang kepercayaan Presiden terpilih Prabowo Subianto saat bersama-sama memimpin Kementerian Pertahanan.