Minggu, 24 November 2024 – 00:26 WIB
Semarang, VIVA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Nomor Urut 1, Jenderal TNI (Purn) Andika M Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) mengumumkan telah menyiagakan gugus tugas anti politik uang di seluruh wilayah di Jawa Tengah.
Baca juga:
Ridwon Kamil menandatangani kontrak politik dengan masyarakat Jakarta Utara, ini janjinya
Satgas tersebut bertugas memantau dan menangkap segala kemungkinan terjadinya operasi politik uang sebelum hari pemungutan suara pada 27 November 2024 sekaligus hari pemungutan suara.
Hal itu diungkapkan Hendrar Prihadi (Hendi), calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Nomor 1 Jateng, saat mengikuti deklarasi dukungan Forum Genah Jateng di Rumah Vina Semarang (23-11-2024).
Baca juga:
Anies mengajak warga Jakarta memilih Pramono-Rano: minimal konfrontasi dan menghargai semua kalangan
Handy juga mengatakan anggota tim anti kebijakan moneter yang berhasil menangkap kecurangan kebijakan moneter akan mendapat bonus khusus.
“Ada bonus bagi yang bisa melakukan penangkapan dan melapor ke Bawaslu, dan jumlahnya sangat bagus. Artinya, mari kita bekerja untuk bangsa ini sesuai dengan prosedur yang berlaku,” kata Handy.
Baca juga:
Airin Banten mengatakan, banyak tantangan yang ia hadapi dalam pilkada: doa masyarakat memberikan kenyamanan
“Intinya kalau ada bukti, kami perintahkan ditangkap dan dibawa ke Bawaslu,” kata mantan Wali Kota Semarang dua periode itu.
Hendi juga mengatakan implementasi kebijakan moneter akan menjadi tantangan jelang Pilgub Jateng 2024, meski menurutnya hampir tidak beralasan menerapkan kebijakan moneter dengan angka sebesar itu pada Pilgub Jateng. , Hendi mengatakan, praktik kebijakan moneter masih menjadi titik lemah pada Pilgub Jateng kali ini.
“Tantangannya adalah apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mewujudkan ambisinya. Meski kadang tidak masuk akal. Dengan 28 juta pemilih, harus mengeluarkan uang. Kalau kita lihat 18 juta, seratus ribu rupee, “Ayo kita coba sudah 1,8 triliun. Nah, bagaimana menurut Anda,” jelas Handy.
Oleh karena itu, Handy pun berharap masyarakat cerdas dengan memiliki pasangan calon yang mampu membawa Jateng ke arah yang lebih baik. “Kami ingin provinsi ini tidak ketinggalan dibandingkan provinsi di barat dan timur. Jateng punya semua yang perlu dikelola dengan baik ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, mengisi masa tenang, Handy mengatakan akan lebih banyak membaca bersama keluarga dan tim sukses.
“Kami mempersiapkan diri, keluarga, dan tim sukses untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui pengajian. Mas Pacul juga meminta seluruh pendukungnya untuk berpuasa di hari-hari sepi, selanjutnya kita akan berbuka puasa bersama di sore harinya. mau ikut kita berbuka puasa, itu bagus juga,” jelas Hendy.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno
Halaman berikutnya
“Tantangannya adalah apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mewujudkan ambisinya. Meski kadang tidak masuk akal. Dengan 28 juta pemilih, harus mengeluarkan uang. Kalau kita lihat 18 juta, seratus ribu rupee, “Ayo kita coba sudah 1,8 triliun. Nah, bagaimana menurut Anda,” jelas Handy.