Minggu, 24 November 2024 – 00:02 WIB
Jakarta – Jelang Pilgub DKI 2024, pasangan calon atau calon pesaing harus bisa mengoptimalkan mesin politik untuk menggarap undecided voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan. Pilgub DKI kemungkinan akan berlangsung dua putaran.
Baca juga:
Anies mengajak warga Jakarta memilih Pramono-Rano: minimal konfrontasi dan menghargai semua kalangan
Demikian analisis Agung Baskoro, Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Trias Politika. Dia mengatakan, pasangan calon Gubernur DKI Jakarta 2024 harus mengoptimalkan mesin politik, termasuk mengandalkan pembuat raja dan ratu untuk menjaring pemilih yang belum menentukan pilihan.
Namun, kata dia, hal itu tidak mudah dilakukan karena reputasi masing-masing raja dan ratu pencipta. Dia menyebut calon seperti Pramono Anung-Rano Karno atau Pram-Doel.
Baca juga:
Fauzi Bovo menilai Jakarta membutuhkan pemimpin profesional seperti Pramono-Rano
Menurutnya, duet Pram-Doel memiliki beberapa tokoh penting, khususnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Lalu ada dua mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Lalu ada Ganjar Pranovo yang menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
“Pak Ahok mendapat hasil buruk di kalangan pemilih Islam perkotaan pada tahun 2017 dan sebaliknya, Anies. Begitu pula dengan Ibu Mega yang sebagian besar akan menjabat sebagai Ketua Umum PDIP, kata Agung, Sabtu, 23 November 2024.
Baca juga:
Puluhan relawan Pramono-Rano berubah haluan, kini mendukung deklarasi RK-Suswono
Sekaligus menganalisis tokoh utama pasangan calon Ridvan Kamil-Susvano. Salah satu yang dimaksud adalah Jokowi, Presiden ke-7 RI.
“Di kubu Ridwan Komil-Siswono akan ada artis-artis hebat seperti Pak Jokowi, Pak SBY, Pak Prabowo dengan segala macam keterbatasan dan kekurangannya,” lanjutnya.
Bagi Agung, persaingan pada Pilgub DKI Jakarta 2024 berlangsung sengit dan kompetitif. Sebab, angka undecided vote (pemilih yang belum menentukan pilihan) masih tinggi, yakni antara 11% hingga 15%.
Menurut dia, jumlah tersebut sangat penting bila disalurkan secara maksimal untuk menang atau kalahnya pasangan calon.
Selain pembuat raja dan ratu, kata dia, di sisa waktu yang ada, pasangan calon juga bisa mengoptimalkan mesin politiknya agar terus bergerak. Upaya tersebut meliputi konten viral, blusukan berbasis lahan, door to door, dan canvassing.
Agung memperkirakan Pilgub DKI kali ini bisa digelar dua putaran.
“Saat ini, terhitung hari ini tanggal 23 November 2024 akan dilaksanakan dua putaran Pilka Jakarta Sementara, pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided vote) tidak tertangani secara maksimal sehingga mengakibatkan pemilih tidak berminat untuk memilih,” jelas Agung.
Ia juga mengatakan, ada peluang untuk maju dua kali jika pasangan calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana mengejutkan pemungutan suara nanti.
Atau pasangan calon Dharma-Kun akan menjadi dua tipe yang bisa meningkatkan elektabilitasnya dengan menarik pemilih yang rasional dan irasional, kata Agung.
Halaman berikutnya
Bagi Agung, persaingan pada Pilgub DKI Jakarta 2024 berlangsung sengit dan kompetitif. Sebab, angka undecided vote (pemilih yang belum menentukan pilihan) masih tinggi, yakni antara 11% hingga 15%.