Hal itu terungkap! Rahasia di balik pesatnya pertumbuhan Fintech di Indonesia

Jumat, 18 Oktober 2024 – 12:08 WIB

Jakarta – Industri financial technology (fintech) terus mengalami perubahan positif. Salah satunya adalah bertambahnya jumlah perusahaan tersebut di Indonesia.

Baca juga:

Perluas peluang investasi Anda, TRIV Mendaftarkan 300+ koin baru

Menurut Statista, perusahaan fintech akan tumbuh dari 51 perusahaan pada tahun 2011 menjadi 336 perusahaan pada tahun 2023.

Perusahaan kripto juga merupakan salah satu pemain fintech di sektor baru ini, yang membantu meningkatkan ekonomi digital Indonesia.

Baca juga:

Bitcoin lebih dari sekedar mata uang kripto

Perkembangan industri fintech, termasuk kripto yang masuk dalam kategori digital, masih relevan dengan pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu, karena sangat berdampak pada penggunaan layanan fintech dalam kehidupan sehari-hari. kegiatan,” ujarnya Kepala departemen pemasaran produk Pintu, Iskandar Muhammad, Kamis 17 Oktober 2024.

Secara keseluruhan, industri fintech dan ekosistem ekonomi digital di Indonesia telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga:

Generasi Milenial dan Gen Z perlu mengetahui cara memanfaatkan Fintech dengan bijak

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan nilai transaksi bisnis digital bisa mencapai Rp 500 triliun pada tahun ini. Dari transaksi aset kripto, OJK bahkan mencatat transaksinya mencapai Rp 344 triliun hingga Agustus 2024.

“Tingginya tingkat transaksi kripto merupakan kabar baik karena semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya berinvestasi untuk mengembangkan asetnya,” ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, permasalahan khususnya pendidikan semakin meningkat agar masyarakat dapat berinvestasi secara bertanggung jawab dan bijak, terutama pada aset kripto yang masuk dalam kategori tersebut. risiko tinggi, keuntungan tinggi.

Menurutnya, meski pertumbuhan kripto dan fintech sangat besar, pendidikan tetap menjadi tantangan terbesar, terutama di bidang kripto yang adopsinya sangat cepat.

Diakui Iskandar, beberapa strategi telah dilakukan, seperti investasi pada saluran pendidikan Pintu Academy & Pintu News.

“Strategi lain yang kami terapkan adalah dengan bekerja sama secara aktif dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti Bappebti, CFX Crypto Exchange, asosiasi, universitas, dan banyak komunitas. Kami percaya bahwa kerja sama adalah salah satu langkah terbaik untuk mempercepat dan memperluas edukasi tentang aset kripto,” katanya. menjelaskan.

Sebagai informasi, Pintu bersama OJK, KoinWorks, Qoala dan Asosiasi Reksa Dana Indonesia (AFPI) dalam diskusi yang digelar Huawei Cloud bersama Weefer bertemakan “Empowering Fintech with the Cloud”.

Seluruh peserta mengeksplorasi perkembangan fintech dan aset kripto serta mendiskusikan peran berbagai lembaga dan perusahaan fintech dalam mendorong inklusi keuangan.

Halaman selanjutnya

Di sisi lain, kata dia, tantangan khususnya pendidikan semakin meningkat agar masyarakat dapat berinvestasi secara bertanggung jawab dan bijaksana, terutama pada aset kripto yang masuk dalam kategori high risk dan high return.



Sumber