Sabtu, 23 November 2024 – 22:39 WIB
Cianjur, VIVA – Kelompok Penghubung Nelayan Petani Kunci Nasional (KTNA) kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung program pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Hal ini diperkuat dengan hasil kesepakatan dalam seminar-forum yang dilaksanakan usai pertemuan Nasional KTNA dengan berbagai pihak terkait.
Baca juga:
Ridwan Kamil yang berkunjung ke Muara Angke mengkritik mahalnya harga bahan bakar yang dilakukan nelayan.
Pertemuan digelar di Adrienta Farm, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Acara tersebut dihadiri oleh pengurus Pemuda Petani KTNA, DPM/DPA, Ikamaja, P4S, P3SI dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tanindo pada tanggal 16 November 2024.
Ketua Umum KTNA Yadi Sofyan Noor mengatakan pertemuan tersebut merupakan forum bertukar pikiran dan menyusun langkah konkrit untuk mendukung agenda strategis pemerintah di bidang pertanian. “Kami para petani saling berdiskusi dan merumuskan apa yang perlu dilakukan untuk mendukung program negara,” kata Yadi.
Baca juga:
Inspiratif, Nukila Evanti membela jati diri dan hak suku laut di era modernisasi
Hasil pertemuan tersebut menghasilkan poin-poin penting sebagai berikut:
- Mendukung program swasembada pangan dan energi
Anggota KTNA sepakat untuk berkontribusi dalam upaya mencapai kemandirian pangan dan energi yang merupakan prioritas utama pemerintah. - Percepatan pengadaan pupuk bersubsidi
Langkah konkrit dalam mengefektifkan proses penyaluran pupuk bersubsidi diharapkan dapat membantu petani memenuhi kebutuhan pokoknya dengan lebih cepat dan efisien. - Pemberdayaan Petani Muda Milenial
KTNA mendukung penuh pengembangan generasi muda sebagai tenaga kerja potensial yang akan menjadi faktor kunci dalam mencapai swasembada pangan. - Pemanfaatan energi baru dan terbarukan
Upaya tersebut antara lain dengan mengintegrasikan sumber energi ramah lingkungan ke dalam kegiatan produksi pertanian untuk mendukung keberlanjutan sektor ini. - Meningkatkan efisiensi irigasi dan pengelolaan air
KTNA menekankan pentingnya perbaikan dan pembangunan irigasi baru, termasuk penggunaan pompa air, untuk meminimalkan dampak musim kemarau atau fenomena El Niño. - Memperkuat peran pegas
Bulog didukung untuk berada di bawah pengawasan langsung Presiden agar dapat berfungsi lebih efektif sebagai pengelola distribusi pangan petani, termasuk memperbaiki sistem tata niaga dari hulu ke hilir. - Petunjuk Teknis Pelaksanaan (Bimtek)
KTNA juga mendorong pelatihan dan transfer teknologi bagi petani untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan saat ini. - Mendirikan lembaga sertifikasi profesi (LSP TANINDO).
KTNA telah bermitra dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mendirikan LSP TANINDO. Lembaga ini bertujuan untuk melatih petani menjadi operator mandiri yang terampil sesuai bidang dan status profesionalnya.
Baca juga:
Tanggapan Zulhas terhadap penandatanganan aturan penghapusan kredit macet petani dan nelayan oleh Prabowo
“Ke depan, kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan menteri terkait untuk mengidentifikasi langkah-langkah prioritas yang harus segera diambil,” tambah Yadi.
Perjanjian ini tidak hanya kuat namun juga menunjukkan kuatnya sinergi antara KTNA dan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, kami berharap sektor pertanian Indonesia akan semakin berkembang dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Mendengar keluh kesah nelayan di Muara Angke, Ridwan Kamil mengatakan, ini menjadi perhatian khusus kami
Dalam kunjungannya ke RK Muara Angke, ada beberapa hal lain yang ditekankan.
VIVA.co.id
14 November 2024