Rock and Roll Hall of Fame mengadakan pameran Desperate Records yang menyoroti pengaruh musik Emo

Pameran Rock and Roll Hall of Fame, yang memperingati 30 tahun musik emo Hopeless Records, adalah tempat yang wajib dilihat oleh semua anak-anak yang masih terpaku pada emo dan hari-hari alternatif mereka dengan metal. untuk bertarung Hopeless telah membantu membentuk karir band-band ikonik seperti Sum 41, All Time Low, Avenged Sevenfold, dan banyak lagi.

CEO dan pendiri Hopeless Louis Posen mengenang bahwa label tersebut dimulai dengan EP tahun 1993 dari band punk Guttermouth. Bicaralah dengan Stasiun NPR WXXIPosen berbicara tentang rilisan Hopeless Records pertamanya. “Sebenarnya lagu tujuh inci pertama berjudul ‘Hope’ dan dari situlah nama labelnya berasal,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “[Guttermouth] tantang saya untuk mematikan tujuh inci untuk mereka. Jadi saya pergi dan membeli buku berjudul Bagaimana menjalankan label rekaman independen dan meminta saudara laki-laki saya dan temannya sebesar $1000 dan Guttermut mematikan tujuh inci. Dan di sinilah kita 30 tahun kemudian.”

Pameran tersebut meliputi EP Guttermouth, serta kotak uang yang dihias dengan stiker dari tur debut All Time Low tahun 2005, tombol-tombol Dickies dari Sarah Tudzin dari Illuminati Hotties, dan gitar bass dari Johnny Criss dan Jack Barakat dari Avenged Sevenfold terdiri dari semuanya. Waktunya singkat. Ada juga layar video yang menampilkan cuplikan dari Destroy Boys, The Wonder Years, Avenged Sevenfold dan artis Hopeless lainnya.

[RELATED: How To Watch Rock & Roll Hall of Fame Induction Ceremony Featuring Ozzy Osbourne, Cher, Foreigner, and More]

Emo masih hidup dan sehat di Rock and Roll Hall of Fame

Posen memulai perjalanan Hopeless Records ke Rock and Roll Hall of Fame dengan panggilan telepon sederhana. Dia menelepon CEO Rock Hall Greg Harris, mengharapkan dia menjelaskan labelnya.

“Kami memberi [Harris] Satu panggilan dan saya berkata Hopeless Records. Dan saya pikir dia akan berkata, ‘Saya belum pernah mendengarnya,'” kata Posen. “Tetapi dia berkata, ‘Hopeless Records, saya sangat bersemangat untuk berbicara dengan Anda melalui telepon.

Pemain kunci lainnya dalam pameran ini adalah Haley Cronin, asisten kurator Rock Hall yang berusia 22 tahun. Dia membantu mengatur, meneliti, dan merancang pameran, di mana para penggemar dapat melakukan perjalanan melalui tiga dekade musik emo, DIY, dan budaya inklusif.

Bagi Cronin, dia ingin orang-orang yang mengunjungi pameran tersebut memahami sejarah Records dan pentingnya hal tersebut. “Saya ingin mereka merasakan rasa memiliki, rasa kebersamaan, bahwa punk, emo, metal masih hidup dan sehat,” ujarnya. “Jika orang melihat salah satu artefak ini di salah satu video atau gambar besar di sini dan mendapati diri mereka termasuk dalam salah satu kelompok ini, maka kami telah melakukan tugas kami.”

Gambar unggulan oleh Maria Laura Arturi/NurPhoto/Shutterstock



Sumber