Wakil Presiden Filipina mengancam Marcos Jr.: Saya akan memenggal kepalanya

Minggu, 24 November 2024 – 04:06 WIB

Manila, VIVA – Wakil Presiden Filipina Sarah Duterte mengancam akan membunuh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.

Baca juga:

Gejolak politik di Filipina, dengan wakil presiden mengancam akan membunuh Presiden Macross dan ibu negara

Ancaman ini muncul ketika Duterte menghadapi tuduhan korupsi di Kongres, yang menurutnya merupakan serangan politik terbaru yang dilakukan Presiden Marcos Jr. Sehingga dia menggelar jumpa pers pada Jumat, 22 November 2024.

Selama dua jam, Duterte “menabrak” dan menghina Marcos. Dia mengatakan dia ingin memenggal kepala presiden Filipina ketika dia menyadari hubungan mereka telah menjadi “beracun”.

Baca juga:

Presiden Filipina memberantas perjudian online, yang sebagian besar dijalankan oleh warga negara Tiongkok

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte (Dokter: AP Photo/Manman Dejeto)

Foto:

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Pada kesempatan lain, Duterte membuat marah ayah dari diktator lama Marcos dengan mengatakan bahwa dia telah memperingatkan saudara perempuan presiden, Senator Imee Marcos.

Baca juga:

Presiden Filipina diolok-olok netizen saat menonton konser Coldplay di helikopter kepresidenan

“Jika serangan (tuduhan) tidak berhenti, saya akan benar-benar memotong tubuh ayah Anda dan membuangnya ke Laut Filipina Barat,” kata Duterte seperti dikutip The New York Times, 23 November 2024.

Marcos bungkam soal perseteruannya dengan Duterte. Awal bulan ini, Presiden juga tertawa saat mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya sudah tidak lagi mengetahui hubungannya dengan Wakil Presiden.

Juru bicaranya, Cesar Chavez, mengatakan presiden tidak akan menanggapi komentar terbaru Duterte.

Bahkan, keduanya menjanjikan persatuan bangsa saat terpilih pada 2022.

Duterte menjadi calon wakil presiden dari mantan putri Rodrigo Duterte yang mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden.

Aliansi dinasti politik mereka yang terkenal harus kuat, dengan basis keluarga Duterte di Filipina selatan dan keluarga Marcos menguasai wilayah utara.

Dengan keduanya menjadi pasangan pada pemilu 2022, ini adalah pilihan yang menguntungkan, namun perpecahan di antara keduanya juga cukup luar biasa.

Halaman berikutnya

Juru bicaranya, Cesar Chavez, mengatakan presiden tidak akan menanggapi komentar terbaru Duterte.

Halaman berikutnya



Sumber