Aksi Pertahanan Palestina dan pemuda Indonesia mengunjungi kedutaan AS untuk menuntut diakhirinya transfer senjata ke Israel

Sabtu, 19 Oktober 2024 – 20:39 WIB

Jakarta – Keadaan masyarakat Palestina yang semakin berkembang akibat serangan brutal Zionis Israel menarik perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Massa generasi muda Indonesia yang terdiri dari berbagai anggota organisasi melakukan aksi solidaritas untuk Palestina.

Baca juga:

Reaksi Iran pasca tewasnya Yahya Sinwar di tangan tentara Israel

Mereka tiba di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Massa yang disebut dengan Palestine Fire Movement ini menggelar aksi solidaritas bertajuk “Microphone for Gaza #SaveNorthGaza”.

Koordinator aksi Namsianto Wahid menjelaskan, partainya menarik berbagai elemen pemuda dan masyarakat. Ia menyebutkan beberapa organisasi yang ikut serta, seperti Forum Persahabatan Lembaga Advokasi Kampus (FSLDK), Forum Komunikasi Mahasiswa Palestina (FKMBP).

Baca juga:

Pekerja pelabuhan Yunani menyuarakan solidaritas Palestina dan melarang pengiriman senjata ke Israel

Selain itu, ada Sahabat Jalanan Palestina (SJP), One Day One Juz (ODOJ), Jaringan Masjid dan Pemuda Indonesia (JPRMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Dewan Pembina Pemuda Islam. (MAPADI).

Ia mengatakan, sikap solidaritas ini merupakan respons terhadap memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, khususnya di Gaza Utara.

Baca juga:

Komandan brigade Al-Sultan tewas bersama Yahya Sinvor

Wahid dalam keterangannya yang dikutip Sabtu 19 Oktober 2024: “Di mana serangan militer Israel terus berlanjut. Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban serangan udara dan darat Israel. ”

Untuk melindungi Palestina, banyak anak muda Indonesia yang datang ke Kedutaan Besar AS

Menurutnya, Kedutaan Besar AS dipilih menjadi sasaran aksi tersebut karena negara tersebut turut serta memberikan bantuan kepada Israel. Bantuan AS kepada Zionis Israel berkisar dari pasokan militer hingga senjata.

Partisipasi Amerika Serikat dalam memberikan bantuan militer dan senjata kepada Israel merupakan bentuk dukungan langsung terhadap tindakan genosida tersebut, jelas Vahid.

Ia juga mengatakan, pihaknya sengaja mengangkat topik “Open Microphone for Gaza” sebagai simbol kebebasan berpendapat dan seruan tinggi kepada dunia internasional, khususnya Amerika Serikat. Wahid meminta AS menghentikan keterlibatannya dalam mendukung Israel.

“Melalui forum terbuka ini, kami bersama-sama menyampaikan aspirasi dan tuntutan serta mengajak masyarakat untuk bersatu mendukung kemerdekaan Palestina,” ujarnya.

Dalam demonstrasi damai solidaritas terhadap Palestina, Wahid yang mewakili masyarakat menyampaikan enam tuntutan utama, antara lain:

1. Mengecam Amerika Serikat sebagai agen genosida bersama Israel, yang harus bertanggung jawab bersama atas kejahatan genosida di Gaza. Bantuan militer dan dukungan finansial yang diberikan telah menjadikan Amerika sebagai pemain utama dalam kekerasan yang sedang berlangsung.

2. Menuntut AS untuk berhenti memasok senjata kepada Israel. Kami menyerukan Amerika Serikat untuk segera menghentikan semua bantuan militer yang secara langsung melanggengkan konflik dan menimbulkan korban jiwa di kalangan penduduk sipil Palestina.

3. Mereka meminta masyarakat liberal Amerika Serikat untuk memberikan tekanan pada pemerintah mereka. Kami menyerukan kepada warga Amerika Serikat yang mencintai perdamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan untuk menekan pemerintahnya agar mengakhiri kebijakan yang mendukung aksi kekerasan Israel di Gaza.

4. Menghimbau kepada Pemerintahan terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina, karena hal tersebut sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945 dan nilai-nilai Pancasila. Kami menyerukan kepada pemerintahan baru yang akan datang untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan Palestina, pertama-tama dengan menolak segala prospek rekonsiliasi dengan Israel dan meningkatkan upaya untuk meningkatkan bantuan internasional, termasuk bantuan militer, untuk melawan pendudukan Israel.

5. Menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk tegas mendukung kemerdekaan Palestina, termasuk para pelajar, pelajar, pemuda dan seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Salah satu langkah konkrit yang bisa dilakukan adalah dengan memboikot produk-produk yang mendukung Israel dan kebijakan opresifnya.

6. Mendorong perdebatan dan aksi literasi kemerdekaan Palestina dengan aktif mengartikulasikan perjuangan Palestina melalui debat, forum terbuka, aksi damai dan gagasan secara tertulis. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kritis di kalangan generasi muda akan pentingnya memerdekakan Palestina dari perbudakan kolonial.

Halaman berikutnya

Menurutnya, Kedutaan Besar AS dipilih menjadi sasaran aksi tersebut karena negara tersebut turut serta memberikan bantuan kepada Israel. Bantuan AS kepada Zionis Israel berkisar dari pasokan militer hingga senjata.

Prabowo-Gibran diminta fokus memerangi kemiskinan dan mengimpor pangan serta listrik



Sumber