Mengapa Steve Earle menamai putranya yang sekarat Townes Van Zandt?

Steve Earle dan Townes Van Zandt memiliki tipe hubungan ayah-anak. Van Zandt adalah seorang teman, mentor, orang kepercayaan, dan terkadang memberikan pengaruh buruk namun baik. Tak perlu dikatakan lagi, Earl sangat patah hati ketika Van Zandt meninggal pada tahun 1997. Steve Earle berbagi kesedihannya dan merilis album penghormatan dari lagu-lagu Van Zandt pada tahun 2009, yang diberi judul ” Kota.

Malam dimana keduanya menjadi sahabat baik digambarkan dengan fenomena cerita rakyat yang sering hadir di klub musik. Earle membenarkan fakta ini dengan mengatakan, “Sekitar pukul 02.30, Townes datang,” dan “Itu adalah pertama kalinya saya berada di lingkungan bersamanya di mana kami tidak dipisahkan oleh mikrofon.” Dia mengakhiri ceritanya dengan mengatakan, “Townes mulai bermain dadu dan kehilangan setiap sen yang dimilikinya” dan “Dalam 15 menit. Saya berpikir: ‘Pahlawan saya'” NPR.

Sejak saat itu, Towns dan Earl seperti ayah dan anak. Namun, perilaku orang tuanya tidak mengikuti aturan dan ketentuan yang normal. Keduanya sering berpesta satu sama lain, bermain musik dan menikmati kebersamaan satu sama lain. Faktanya, ketika Earl berada di tengah-tengah kecanduan narkoba, Townes muncul dan bertanya, “Kamu terlihat seperti sampah… Kamu menggunakan jarum suntik yang bersih?”

Terlepas dari komplikasi ini, Earle menghargai nama dan warisan Van Zandt. Tidak sembarangan dibuang, dikomersialkan atau dimanfaatkan untuk menarik perhatian. Sebaliknya, keyakinan Earle pada Van Zandt dan pengaruh anumertanya sangat bersifat pribadi. Oleh karena itu, ketika dia memiliki putra satu-satunya, dia menamainya dengan nama salah satu orang terpenting dalam hidupnya.

Steve Earle dan putranya Justin Townes Earle

Lahir pada tahun 1982 di Nashville, putra Earl, Justin Townes Earl mengambil namanya sebagai penghormatan kepada penyanyi hebat tersebut. Tidak jelas berapa kali JTE bertemu dengan Van Zandt. Meskipun mengingat Earl adalah salah satu teman baiknya dan putranya adalah namanya, keduanya pasti bertemu. Namun, salah satu momen Earl menekankan nama putranya adalah saat ia memberi tahu Van Zandt.

Saat JTE lahir, Earl menelepon Van Zandt untuk menceritakan tentang anaknya. Dia memberi tahu pelatihnya, “Oke, dia laki-laki, dan namanya Justin Townes.” Beberapa detik kemudian, Van Zandt menjawab, “Apakah dia mengincar seseorang di keluargaku?” Interaksi inilah yang menyimpulkan persahabatan mereka – sarkastik, lucu, dan sentimental. Meski meninggal secara tragis pada tahun 2020, nama, musik, dan warisan JTE tetap hidup melalui ayahnya.

Foto oleh Oliver Gutfleisch/imageBROKER/Shutterstock



Sumber