Minggu, 24 November 2024 – 06:00 WIB
Jakarta – Pernahkah Anda berobat dan diberi resep antibiotik oleh dokter? Jika iya, dokter pasti akan meminta Anda untuk menghabiskan antibiotik yang diresepkannya untuk Anda.
Baca juga:
160 ribu kematian per tahun! Indonesia memerangi tuberkulosis yang resistan terhadap obat di PBB
Namun sayangnya, ada orang yang diberi resep antibiotik dan tidak menghabiskan obatnya karena kondisinya semakin membaik. Jangan lakukan itu! Ikuti instruksi dokter Anda saat mengonsumsi antibiotik yang diresepkannya. Karena jika tidak, hal tersebut dapat merugikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Mengapa?
Dr. Ayman Alatas yang dikenal masyarakat lewat edukasinya di jejaring sosial TikTok mengatakan, sudah ada penelitian dan pedoman penggunaan antibiotik.
Baca juga:
Keberadaan Astronot Terancam, Hal Mengerikan Ini Muncul di Luar Angkasa
“Penelitian sudah dilakukan dan ada indikasi, misalnya bakteri yang bisa menginfeksi tubuh akan mati total jika antibiotik diberikan selama lima hari,” ujarnya mengutip tayangan YouTube Gritte Agatha.
Baca juga:
Zaidul Akbar mengungkap makan bawang merah tidak bisa dikunyah, kenapa?
Pria yang menjalani PPDS di RSCM Jakarta menjelaskan, pasiennya tidak menghabiskan obat antibiotik yang diresepkan dokter. Diketahui bahwa ada risiko resistensi antibiotik.
“Misalnya diminum tiga hari saja, masih ada sisa bakteri lemah yang tidak mati, bisa jadi resisten. Kalau sakit, tertular bakteri yang sama, bisa jadi resisten dan obatnya tidak ada. bekerja lebih lama, ”katanya.
Tak hanya itu, bahayanya adalah bakteri resisten bisa menular ke orang lain. Misalnya, mereka tertular TBC yang resistan terhadap obat, mereka batuk. Kemudian bakteri yang ada di tubuhnya bisa menular ke orang lain.
Bahayanya, bakteri itu bisa menular ke orang lain, misalnya TBC yang resistan terhadap obat. Misalnya ada yang punya TBC yang resistan terhadap obat, dia batuk dan menular ke orang lain. Itu bakteri yang resisten. Menular ke manusia. Semua orang dan itu “Tetapi karena beberapa orang tidak pintar, mereka menularkannya ke orang lain dan mendapatkan bakteri resisten yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh,” jelasnya.
Antibiotik tidak boleh diberikan sembarangan pada anak yang demam, jelas seorang ahli
The Concerned Parents Foundation (FOF) menegaskan kembali pentingnya penggunaan antibiotik secara bijaksana pada anak-anak, terutama jika mereka mengalami demam.
VIVA.co.id
1 Agustus 2024