3 Paul McCartney menulis lagu tentang John Lennon

Paul McCartney menulis beberapa lagu tentang John Lennon dan sebaliknya. Masuk akal alasannya. Rekan penulis The Beatles yang terkenal memiliki hubungan rumit yang berubah antara persaudaraan dan perseteruan hingga kematian Lennon pada tahun 1980. McCartney menulis lebih dari tiga lagu tentang Lennon, tapi menurut kami ketiga lagu ini patut diperhatikan.

1. “Di Sini Hari Ini”

Dari semua lagu yang ditulis Paul McCartney tentang John Lennon, “Here Today” pastilah yang paling menyakitkan. Untungnya, ini bukan lagu negatif atau lagu yang tidak pantas; McCartney benar-benar menempatkan kekagumannya di depan Lennon dan di tengah-tengah “Here Today.”

McCartney menulis lagu ini sebagai penghormatan setelah kematian Lennon. Itu adalah lagu yang sangat mengharukan ketika Anda benar-benar mendengarkannya. McCartney mengajukan sejumlah pertanyaan dan menjawabnya seolah-olah Lennon sedang berbicara. Ini pastilah salah satu lagu McCartney yang paling menyakitkan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ini adalah sebuah penghormatan yang indah.

2. “Pria Kita Sendirian”

Perpecahan terakhir The Beatles tidak bisa dibilang damai. Pada saat grup tersebut bubar, masing-masing anggota Fab Four memiliki masalah yang sama satu sama lain. Setelah kematian manajer grup, McCartney menjadi agak mengontrol agar grup tetap berjalan, dan kontrol ini menyebabkan perselisihan serius dengan anggota grup lainnya.

McCartney menulis “The Man We Were Alone” saat masih di The Beatles, namun tidak merilisnya hingga karir solonya bersama McCartney. Lagu ini terdengar seperti buku harian pribadi McCartney saat dia mengingat kembali ketegangan dan tekanan selama berada di The Beatles dan masalah yang dia alami dengan Lennon.

3. “Banyak orang”

Jika “Here Today” dan “The Only Man We Were” menyentuh hati dan obyektif, “Too Many People” jelas merupakan lagu yang menghina Lennon. McCartney langsung membahas lagu ini saat dia dengan hati-hati memanggil mantan kolaboratornya. Dia bahkan menyerang Lennon karena selera musiknya, kebiasaannya mengejar wanita, dan gaya hidupnya secara umum. Ada banyak kebencian dengan cara ini.

Lennon bahkan merilis CD miliknya yang berjudul “How Do You Sleep?” Meski kedua lagu ini sangat agresif, namun sungguh menakjubkan betapa terobsesinya kedua musisi ini satu sama lain, bahkan setelah The Beatles bubar.

Foto oleh Hulton-Deutsch Collection/CORBIS/Corbis melalui Getty Images

Saat Anda melakukan pembelian melalui tautan di situs kami, kami dapat memperoleh komisi afiliasi.



Sumber