Pengenalan perkebunan sejak dini: Pendidikan untuk masa depan yang berkelanjutan

Minggu, 24 November 2024 – 15:44 WIB

VIVA – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan sedang menyelenggarakan upaya edukasi pengenalan produk pertanian ke sekolah-sekolah dengan nama “Perkebunan Masuk Sekolah”. Perkebunan Goes To School ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan di SD Cipocok Jaya 1, Kota Serang, Banten (22/11). Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para pelajar mengenai pentingnya sektor pertanian khususnya perkebunan bagi perekonomian Indonesia dan memperkenalkan beragam tanaman perkebunan yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Baca juga:

Prabovo dan Wakil Perdana Menteri Inggris membahas program makanan bergizi gratis untuk anak-anak

Heru Tri Vidarto, Plt Dirjen Perkebunan secara pribadi menekankan pentingnya pengetahuan dasar pertanian dan perkebunan bagi generasi muda.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak dapat semakin memahami pentingnya sektor perkebunan dan perannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung ketahanan pangan,” kata Heru.

Baca juga:

Pembangunan pertanian di Provinsi Banten, Andra dan Airin sepakat untuk fokus pada ketersediaan pupuk

Heru juga menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perkebunan. Peran Direktorat Jenderal Perkebunan adalah menginformasikan dan mempublikasikan program, kebijakan, kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan atau Kementerian Pertanian, serta mendorong pengembangan perkebunan dari hulu hingga hilir, serta mencapai tujuan. hasil positif. atau mengembangkan perkebunan lainnya. Secara umum, hortikultura identik dengan menanam sayuran dan buah-buahan, seperti bok choy, tomat, cabai, dan tanaman hortikultura di mata masyarakat.
lain.

Baca juga:

Agar petani gula bisa merasakan manisnya masa depan, Kementerian Pertanian berupaya mewujudkan swasembada gula nasional melalui program “MANIS”.

Kegiatan tersebut meliputi berbagai kegiatan seperti sosialisasi komoditas perkebunan premium, pengenalan produk olahan dari komoditas perkebunan yang sudah dikenal seperti kelapa sawit, kopi, karet dan komoditas perkebunan lainnya.

“Melalui kegiatan Goes To School Plantation ini kami memberikan informasi tentang apa saja barang-barang hasil perkebunan. Hasil perkebunan antara lain tanaman tahunan (pala, lada, cengkeh, vanili, kapas, serai wangi, tembakau, tebu, dan lain-lain), tanaman tahunan (kelapa sawit, kelapa, karet, kopi, kakao, teh, jambu mete, sagu, dan lain-lain). , tambah Heru.

Goes To School Plantation juga bertujuan agar generasi milenial tertarik untuk menjadi pekebun atau menjalankan bisnis perkebunan di masa depan, kata Heru. Selain itu, memudahkan generasi muda mendapatkan informasi mengenai perkebunan.

Menurut Heru, kegiatan Go to School juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya sektor perkebunan sejak dini, serta mendorong generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan sektor tersebut di masa depan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Sekolah SD Negeri Cipocok Jaya 1 Kota Serang Banten Ngatiyah menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian karena sekolahnya terpilih menjadi tempat pelaksanaan Goes To School Plantation. acara. , dan anak-anak bisa mendapatkan pendidikan dan belajar lebih banyak tentang komoditas pertanian, termasuk perkebunan.

Selain itu, Heru berharap melalui kegiatan ini generasi muda mendapatkan pengetahuan tentang perkebunan sejak dini dan memahami bahwa perkebunan itu baik dan ramah lingkungan. Selain itu, dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk memperkenalkan sektor perkebunan kepada siswanya sebagai langkah awal dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keanekaragaman perkebunan Indonesia.

“Bersekolah di bidang perkebunan diharapkan dapat menciptakan kenangan indah dan pengalaman menyenangkan bagi generasi muda, serta meningkatkan kecintaan generasi muda atau pelajar terhadap barang-barang perkebunan sejak dini,” harap Heru.

Kegiatan ini sekaligus memberikan makan siang berupa jajanan bergizi dan lauk pauk bergizi seperti coklat, susu, roti dan telur. Hal ini sejalan dengan program “Gizi Bergizi” Presiden Prabovo dan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Suleiman. Menteri Pertanian Amran beberapa waktu lalu mengatakan dirinya mendukung program makan gratis bergizi di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Makanan bergizi gratis adalah program yang sangat bagus dan Kementerian Pertanian (Kementan) harus berperan.”

Halaman berikutnya

Goes To School Plantation juga bertujuan agar generasi milenial tertarik untuk menjadi pekebun atau menjalankan bisnis perkebunan di masa depan, kata Heru. Selain itu, memudahkan generasi muda mendapatkan informasi mengenai perkebunan.

Halaman berikutnya



Sumber