Apakah itu antara Indonesia dan di tengah menarik investasi asing? Ini adalah kata ekonom

21 Februari 2025 21 Februari – 01:02 WIB

Jakarta, Viva – Organisasi investasi publik antara Superjiza dan Indonesia memiliki kemampuan untuk menarik investor asing. Dan perantara ini diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, target investasi melebihi 900 miliar dolar AS atau sekitar 9004,400 triliun.

Baca juga:

AI disebut pertumbuhan ekonomi, penjelasan ini

Ekonom Indonesia Fitr Faisal India mengatakan kebutuhan investasi, serta solusi untuk menutupi pendanaan kekurangan kecil untuk mengakomodasi jumlah pertumbuhan ekonomi.

“Dia sudah kompatibel dalam hal kebutuhan investasi aset, jadi ini sebenarnya adalah faktor. Fitr, kata Fitr, koensutis ini, pertumbuhan nyata 8 persen. Di Jakarta.

Baca juga:

Luhut menunjukkan bahwa UEA tertarik untuk menghabiskan $ 10 miliar

Artinya, melanjutkan, cukup untuk memperkenalkan investasi asing untuk memasuki modal Indonesia. Namun, itu juga mengingatkan bahwa mungkin untuk berpotensi mengurangi penggunaan dividen berbayar antara modal dan tengah.

Baca juga:

Kenali arah utama Prabowo dan

“Memang, ada sedikit masalah dengan sisi dividen. Misalnya, dividen berarti pendapatan APBN sebelumnya. Anggaran negara secara spontan, potensi 80-100 triliun, atau hingga 30-100 triliun potensial ‘itu sulit. Bagaimana dia menambahkannya?

Namun demikian, dia menekankan bahwa dia adalah “pengorbanan” yang diperlukan untuk menerima Fitra. “Tapi saya pikir itu pengorbanan, karena dan bagaimana memulai. Kami menganggap waktu terbatas, itu terbatas, berkali -kali kemudian,” katanya.

Pada saat yang sama, seorang mantan ekonom berbakat, sekarang DPD RI, Sarah Medah Fahmid juga dianggap sebagai titik lari titik balik dalam hal ini dan tengah.

“Jika kebijakannya benar dan aturan permainan sangat menarik. Ini bisa menjadi pengubah bagi Indonesia dan dunia, karena modal yang masuk mungkin sangat besar,” kata Malah.

Diketahui bahwa ia direncanakan untuk diluncurkan secara resmi pada 24 Februari 2025. Pemerintah berharap dapat mengoptimalkan aset negara untuk mendukung proyek -proyek strategis, serta magnet bagi investor asing.

Halaman berikutnya

Pada saat yang sama, seorang mantan ekonom berbakat, sekarang DPD RI, Sarah Medah Fahmid juga dianggap sebagai titik lari titik balik dalam hal ini dan tengah.

Halaman berikutnya



Sumber