Hasilkan Puluhan Juta, Menginspirasi Minat Bertani di Tengah Stigma Negatif di Kalangan Gen Z dan Alpha

Minggu, 27 Oktober 2024 – 07:51 WIB

VIVA – Pertanian kembali menunjukkan keberhasilannya. Kali ini Direktorat Jenderal Perkebunan dan Kepala BSIP Banten bersama 2 kelompok tani (Poktan) menanam di Kec. Sajira, Kab. Lebak, Kamis (24/10).

Baca juga:

Daftar Harga Pangan 25 Oktober 2024: Menanam Bawang Putih Hingga Telur Ayam

Juara pertama bersama Kelompok Tani (Poktan) Hegar di desa Sindang Sari seluas 30 ha, kemudian dilanjutkan budidaya di peringkat kedua bersama Poktan Sibeurih 2 di desa Margaluyu seluas 35 ha.

Diketahui, sejak tahun 2021 lalu, telah dilatih kelompok petani Hegar untuk mempromosikan benih padi, para petani di sini bisa merasakan manfaat benih padi. Dengan menanam benih yang berkualitas maka produksi petani akan meningkat secara signifikan dan tentunya akan berdampak positif terhadap pendapatan petani.

Baca juga:

Analisis kandungan protein pada sampel makanan kini lebih mudah

Usai menanam padi, Kang Ian, petani berusia seribu tahun asal Lebak yang tergabung dalam Poktan Heger bercerita tentang serunya bertani dan peluang besar untuk mendapatkan keuntungan yang menjanjikan.

“Dunia pertanian bisa menjadi industri yang menguntungkan jika dikelola dengan baik. Dengan luas lahan 30 hektar, kelompok tani kami mampu menghasilkan sekitar 6 ton padi per hektar, sehingga potensi pendapatan sekitar Rp 36 juta per hektar. panen. Dengan masa pengumpulan yang hanya tiga bulan, pendapatan yang dihasilkan setelah dikurangi biaya bisa mencapai Rp 10 juta per bulan,” kata Kang Yan saat diwawancarai CEO tim penanaman.

Baca juga:

Petani kakao mengeluhkan premi

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun memiliki peluang untuk memperoleh penghasilan yang besar, masih banyak generasi muda yang menolak untuk terjun langsung ke dunia pertanian karena menganggap pertanian tidak menyenangkan, kotor dan tidak ada gunanya.

Kang Yan berharap melalui sosialisasi dan pelatihan, generasi muda terinspirasi untuk berpartisipasi aktif di bidang pertanian, karena sudah saatnya para petani bangkit kembali. Sudah saatnya generasi muda berperan aktif dalam pembangunan pertanian Indonesia.

“Saya ingin menunjukkan bahwa bertani bisa menjadi pilihan yang layak,” kata Kang Yang. Dengan pengelolaan yang baik dan pengelolaan yang baik maka hasilnya bisa sangat memuaskan.

“Mari kita bersama-sama mengubah stigma negatif terhadap pertanian dan bersama-sama membangkitkan semangat pertanian di Indonesia. Pertanian itu baik dan banyak manfaat yang bisa didapat dari sektor pertanian,” kata Kang Yang.

Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia. Ingat, baru-baru ini dalam pidato Presiden Prabowo Subianto, ia menegaskan bahwa ketahanan dan swasembada pangan menjadi prioritas utama pemerintah. Menurutnya, menjamin ketahanan pangan merupakan langkah strategis untuk menjamin kesejahteraan dan kemandirian negara dalam menghadapi tantangan global yang semakin meningkat.

“Saya tegaskan, dalam waktu sesingkat-singkatnya kita harus mencapai swasembada pangan. Kita harus mampu menyediakan pangan untuk kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. “Inilah masa depan bangsa dan kita semua harus turut serta membangunnya,” kata Prabowo.

Kementerian Pertanian terus mendorong pemuda berkualitas sebagai upaya revitalisasi petani muda. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berulang kali menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan pertanian Indonesia.

“Indonesia membutuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter kuat untuk menghadapi tantangan dunia. Pemuda Indonesia yang berkarakter kuat, jujur, disiplin dan kerja keras dapat menjadi pemimpin dalam mewujudkan swasembada pangan dan memimpin Indonesia di mata dunia. kasih keranjang sembako,- jelas Mentan Amran.

Menurut kabar Menteri Pertanian Amran, menurut Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Vidarto mengatakan, petani saat ini semakin menua, sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat. Berkaitan dengan hal tersebut, penting untuk merangsang kebangkitan petani, diperlukan semangat para petani muda sebagai pewaris bangsa, yang tentunya akan memperkokoh ketahanan pangan di masa depan.

“Dengan dukungan yang tepat, diharapkan semakin banyak generasi muda yang menjadikan pertanian sebagai peluang karir atau usaha yang tidak hanya menjanjikan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan pertanian Indonesia,” kata Heru.

Halaman berikutnya

Mari kita bersama-sama mengubah stigma negatif terhadap pertanian dan bersama-sama membangkitkan semangat pertanian di Indonesia. Pertanian itu bagus dan banyak manfaat yang bisa didapat dari sektor pertanian, kata Kang Yang.



Sumber